Warga Diminta Siaga Hadapai Banjir

Warga Diminta Siaga Hadapai Banjir

KOTA - Intesitas hujan mulai meningkat dalam sepekan terakhir, termasuk di Kota Pekalongan. Diguyur hujan selama satu hari penuh, sejumlah titik dilaporkan tergenang pada Jumat (3/1/2020) malam hingga Sabtu (4/1/2020) pagi. Salah satunya di Jalan Angkatan 66, Kelurahan Pasirkratonkramat. Banjir setinggi lutut orang dewasa, sempat bertahan hingga setengah hari sebelum surut. Sejumlah ruas jalan lain, juga dilaporkan tergenang pada Jumat malam namun sudah surut pada Sabtu pagi.

Penyebab terjadinya genangan diperkirakan karena debit air hujan yang tinggi tak diimbangi dengan kondisi drainase yang memadai. Sehingga genangan air hujan surut dalam waktu yang lama. Potensi banjir lainnya seperti pengaruh banjir rob maupun luapan air sungai, terpantau masih belum terjadi.

Namun hal ini dapat menjadi peringatan bagi masyarakat maupun instansi terkait dalam menghadapi musim penghujan tahun ini. Sebab, hujan di awal 2020 diprediksi baru merupakan awal dan diperkirakan akan mencapai puncaknya pada akhir Januari hingga awal Februari mendatang.

Berdasarkan prakiraan cuaca BMKG yang diakses dari laman www.bmkg.go.id, untuk sepekan ke depan yaitu mulai Senin (6/1/2020) hingga Sabtu (11/1/2020), hampir setiap hari Kota Pekalongan akan diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga hujan lebat. Hujan dengan intensitas ringan hingga sedang, diprediksi terjadi pada Senin dan Selasa mulai siang hingga malam hari. Kemudian pada Rabu, cuaca diprediksi berawan dan terjadi hujan lokal.

Puncaknya terjadi pada Kamis, dimana diprediksi terjadi hujan lebat dan hujan petir pada siang hingga malam hari. Sementara pada Jumat dan Sabtu, cuaca diprediksi cenderung berawan dan terjadi hujan lokal.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Kota Pekalongan, Saminta mengatakan, secara umum BPBD sebagai lembaga penanggulangan bencana sudah melakukan berbagai persiapan mulai dari pendataan daerah rawan bencana, persiapan sarpras dan logistik, pendataan tempat pengungsian, dan koordinasi dengan jejaring instansi terkait.

Untuk daerah rawan bencana, berdasarkan data BPBD seluruh kecamatan rawan terendam banjir di beberapa kelurahan. Untuk Kecamatan Pekalongan Utara, seluruhnya atau tujuh kelurahan masuk daerah rawan. Kemudian di Kecamatan Pekalongan Barat, tiga kelurahan yakni Tirto, Pasirkratonkramat dan Pringrejo tercatat masuk daerah potensi banjir. Sedangkan di Pekalongan Timur, dua kelurahan yakni Klego dan Kauman, ditambah satu Kelurahan di Kecamatan Selatan yakni Banyurip, juga masuk daerah rawan banjir.

Guna mengantisipasi banjir, Kota Pekalongan juga telah memiliki 23 pompa yang tersebar di sembilan kelurahan yakni tujuh kelurahan di Pekalongan Utara, dan masing-masing satu pompa di Pasirkratonkramat dan Klego.

"Kami juga telah menggelar rapat koordinasi bersama instansi terkait, diantaranya beberapa OPD seperti Dinsos, Dinkes, DPU-PR, dan instansi lain seperti Polres Pekalongan Kota, Brimob, TNI, PMI, hingga BBWS dan Pusdataru Provinsi. Kami sudah rekap semua sarpras dan personil yang siap diterjunkan. Ada sekitar 300 personil siap diterjunkan untuk membantu," jelasnya.

Selanjutnya untuk persiapan lokasi pengungsian, juga tercatat ada sebanyak 16 titik pengungsian dengan kapasitas total dapat menampung 4.350 pengungsi. Lokasi pengungsian, tersebar hampir di semua kecamatan. Kemudian untuk kesiapan logistik, juga telah disiapkan diantaranya beras sebanyak 1 ton, 4.000 bungkus mi instan, tiga kardus sarden serta beberapa logistik lain yang dibutuhkan.

Selain itu, Pemkot Pekalongan juga dapat mengakses bantuan logistik dari provinsi jika terjadi bencana besar sebagai bantuan jangka pendek. Tak hanya logistik, provinsi juga siap mensuport kebutuhan untuk perbaikan sarpras.

Saminta menegaskan, setiap harinya BPBD juga menyiagakan tiga regu yang siaga dan dibagi dalam tiga shift dengan tiga personil siaga per shift. "Mereka bertugas bergerak cepat jika ada laporan masuk. Mereka akan langsung turun untuk melihat kondisi dan kemudian melaporkannya maupun mempersiapkan bantuan yang dibutuhkan. Secara umum kami sudah siap untuk antisipasi. Namun kita berdoa bersama agar tidak sampai terjadi banjir besar di Kota Pekalongan," tandasnya.(nul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: