Penguatan Tanggul Sungai Dilakukan

Penguatan Tanggul Sungai Dilakukan

**Untuk Atasi Rob

TIRTO - Tanggul rob dinilai sudah efektif mengatasi persoalan rob di wilayah pesisir. Namun, banjir rob masih terjadi di sejumlah desa di wilayah itu, terutama desa-desa di sepanjang aliran sungai. Sebab, banjir rob masuk ke pemukiman melalui limpasan air sungai.

Oleh karena itu, Pemkab Pekalongan sudah melakukan koordinasi dengan BBWS Pemali Juana untuk melakukan penguatan tanggul sungai di wilayah pesisir.

"Tanggul sudah efektif atasi rob. Sekarang tinggal penguatan tanggul-tanggul sungai, karena banjir rob kali ini akibat melimpahnya air sungai," ujar Kepala DPU dan Taru Kabupaten Pekalongan Bambang Irianto, kemarin.

Disebutkan, di sebelah barat masih ada Sungai Silempeng yang harus diselesaikan. Di Wonokerto, ada Sungai Mrican yang sudah ditutup sehingga sudah selesai. "Ke timur ada Sungai Sengkarang, Meduri, dan Sungai Bremi. Kita sudah koordinasi dengan BBWS akan ditangani dengan proyek Perpres 79/2019," kata dia.

Dengan adanya tanggul, wilayah di selatan tanggul sudah kering atau tidak terdampak rob. Sehingga, perhatian serius adalah mengatasi banjir di utara tanggul, serta wilayah di sepanjang aliran sungai seperti dari Mulyorejo hingga Sipacar karena meluapnya sungai. "Ini nanti akan ditangani BBWS," kata dia.

Sementara itu, meskipun tanggul sudah jadi, Bupati Pekalongan Asip Kholbihi mengakui persoalan rob memang masih ada. Sebab, kata Bupati, masih ada beberapa item pekerjaan yang belum terselesaikan untuk anggaran 2020. Namun, dengan Perpres 79/2019, ada alokasi anggaran untuk penyempurnaan pembangunan tanggul.

Menurutnya, persoalan saat ini adalah di sebelah utara tanggul masih perlu penanganan serius. "Yang selatan tanggul praktis sudah tidak tergenang lagi. Tinggal kita menata infrastruktur lingkungan. Ini yang ada di Wonokerto," ujar dia.

Dikatakan, di Kecamatan Tirto masih menghadapi banjir rob di Desa Mulyorejo, Jeruksari, Tegaldowo, dan Karangjompo karena meluapnya Sungai Meduri.

"Sudah kita treatment sementara dengan menggunakan status tanggap darurat ini untuk perbaikan tanggul, kemudian mempercepat penguatan tanggul dan koordinasi dengan BBWS untuk realisasi pembangunan tahap ketiga dengan menggunakan Perpres 79 Tahun 2019 untuk menutup Sungai Meduri dan melakukan kajian-kajian yang lebih komprehensif lagi," tandas Bupati.

Jika hal itu bisa dilakukan, maka persoalan rob di Kecamatan Tirto diharapkan akan terselesaikan. Pemkab Pekalongan pun siap berkolaborasi dengan berencana membangun kolam retensi seluas 30 hektar di Desa Mulyorejo. (had)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: