Tahun Ketiga Kepemimpinan, Wihaji-Suyono akan Fokus Pada Program Fisik

Tahun Ketiga Kepemimpinan, Wihaji-Suyono akan Fokus Pada Program Fisik

BATANG - Selama dua tahun kepemimpinanya, pasangan Bupati Wihaji dan Wakil Bupati Suyono lebih memfokuskan pada program sosial. Untuk tahun ke tiga, pasangan Bupati dan Wakil Bupati Batang ini akan lebih memprioritaskan pembangunan fisik, namun kegiatan sosial tetap terus jalan.

Bupati Wiihaji saat memberikan paparan pada refleksi dua tahun kepemimpinannya bersama Wakil Bupati Suyono. (Dok istimewa)

"Tahun ini (2019) untuk fisik infrastruktur kita anggarkan Rp70 miliar, diantaranta jembatan Seturi Batang Rp 19 M, jalan menuju Pantai Jodo Rp 2,5 M, jalan penghubungke arah Dieng Rp 6 M, Jalan Basuki Rahmat Batang Rp 4 M dan di masing-masinh kecamatan juga ada prioritas pembangunan jalan," jelas Wihaji saat memberi sambutan pada acara refleksi dua tahun Kepemimpinanya Bupati Wihaji dan Wakil Bupati Suyono, di aula pendopo Pemkab setempat, Rabu (22/5/2019).

Bupati Wihaji menjelaskan, untuk prioritas pembangunan fisik di tahun 2020 mencapai 25 persen dari belanja tidak langsung (BTL) untuk fasilitas umum, seperti GOR Indoor, penambahan tribun GOR M Sarengat. Selain itu juga untuk infratruktur dan industri pariwisata serta investasi industri.

"Untuk memasuki era industrialisasi, Pemkab Batang sudah menyiapkan pelatihan pra kerja di Dinas Tenaga Kerja. Untuk visi misi menciptakan 1.000 wirausahawan baru, saat ini sudah tercapai 500 orang. Adapun untuk penyerapan 10.000 tenaga kerja yang sudah terserap bekerja mencapai 40 persen," beber Bupati Wihaji.

Pada acara refleksi yang dihadiri sekitar 600 pejabat dilingkungan Pemkab, Bupati Wihaji juga mengapresiasi kinerja Apartur Sipil Negara (ASN ) di lingkungan Pemda Batang atas perolehan prestasi dan keberhasilan membangun Batang dengan guyub rukun.

"Terimakasih selama dua tahun bersama temen ASN bersinerji membangun Batang dengan segala kelebihan dan kekuranganya, serta prestasinya," ucap Wihaji.

Bupati Wihaji menambahkan, refleksi juga sebagai evaluasi kinerja, karena meskipun ada keberhasilan, tapi ada juga kekurangnya. Karena itulah ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan, diantaranya tentang inovasi layanan publik dengan berbasis data.

"Saya minta semua OPD dalam program kerjanya harus memilik terget, kalau program tidak ada target suli mengukur keberhasilan. Tadi sudah saya berikan pengarahan kepada ASN untuk dinas - dinas terkait data, inovasi, dan terget sehingg indikatornya jelas walau sudah ada di RPJMD," tandas Bupati Wihaji. (red/hmb)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: