Tak Cuma Belajar, Santri Juga Produktif Buat Peci Songkok

Tak Cuma Belajar, Santri Juga Produktif Buat Peci Songkok

PRODUKSI - Para Santri yang menjadi warga belajar di PKBM Bima saat membuat produk peci.

LIMPUNG - Tak hanya mengaji, santri Ponpes Roudotul Muhtadin Dlisen Limpung tetap produktif di tengah pandemi. Para santri yang juga menjadi warga belajar PKBM Bima ini sehari-harinya juga berwirausaha memproduksi peci songkok. Bahkan peci buatan para santri ini sudah pernah dihadiahkan untuk Presiden Jokowi.

Ketua Pengelola PKBM Bima, H Tarmidi SPd MSi menjelaskan, permintaan peci songkok bermerk Al-Mihrab saat Ramadan dan menjelang lebaran ini pun meningkat. Meski memang jumlahnya menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

"Jadi karena kondisi Covid-19 ini memang penjualan menurun. Tetapi Alhamdulillah masih tetap produktif. Saat ini santri memang sudah diliburkan, tetapi stok produksi aman karena kami sudah maksimalkan produkai sejak sebelum Ramadan. Saat ini permintaan memang turun dari tahun sebelumnya yang tembus 50 kodi. Sekarang hanya 35 kodi, meski begitu Alhamdulillah termasuk masih produktif karena masih ada pandemi," jelasnya.

Peci songkok Al-Mihrab sendiri dijual dengan harga yang bervariasi. Peci dipatok mulai dari harga Rp340.000 sampai Rp800.000 per kodinya. Harga ini tergantung kualitas blusdru dan motif bordirnya.

Pihaknya pun awalnya tidak menyangka jika usaha peci songkok ini akan berkembang dan bisa produktif. Pasalnya awalnya usaha ini hanya program ketrampilan dan pelatihan. Hingga akhirnya pengasuh dan pengurus akhirnya sepakat membuat peci, karena tiga warga belajar PKBM Bima ada yang pernah ikut pelatihan tersebut.

"Awalnya memang hanya ada tiga warga belajar saja yang bisa. Namun setelah mereka berbagi ilmu dan mengadakan pelatihan akhirnya sudah beberapa warga belajar lain yang bisa. Dan hingga akhirnya bisa berkembang seperti saat ini," imbuhnya.

Ia berharap produksi usaha ini bisa mengembangkan skill para santri. Sehingga mereka tak hanya punya ilmu agama dari nyantri dan, tetapi mereka juga punya pendidikan non formal dari Paket C PKBM, dan juga bisa memiliki skill kewirausahaan. (Nov)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: