Takut Jarum Suntik, Puluhan Pejabat Bolos Rapid Test

Takut Jarum Suntik, Puluhan Pejabat Bolos Rapid Test

Petugas mengambil sampel darah Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya saat rapid test masal di lingkungan pejabat pemkab. (IWAN KAWUL/RADAR SOLO)

Puluhan pejabat Pemkab Sukoharjo bolos rapid test masal yang digelar Rabu (17/6). Sebagian dari mereka tidak hadir karena takut jarum suntik.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sukoharjo Yunia Wahdiyadi mengatakan, rapid test ditujukan bagi jajaran forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda), anggota DPRD Kabupaten Sukoharjo, para kepala bagian di lingkungan Sekda Kabupaten Sukoharjo, para kepala organisasi perangkat daerah (OPD), dan para camat se Kabupaten Sukoharjo. Rapid test digelar di Menara Wijaya lantai 10 dan ruang lobi Bupati Sukoharjo.

"Rapid test dengan pengambilan darah dari pembuluh darah vena yang kita gunakan. Darah dari vena akan meminimalkan false positive dan false negative. Kalau diambil dari kapiler, potensi false tadi lebih besar," kata Yunia.

Menurut Yunia, dari 114 kuota yang disediakan, hanya 94 pejabat yang hadir. Sekitar 20 pejabat berhalangan hadir dengan sejumlah alasan.

"Ada yang berhalangan hadir, ada yang tidak hadir karena takut jarum suntik," ujar Yunia.

Menurut Yunia, dari 94 sampel darah yang di-rapid test, semua menunjukan hasil nonreaktif. Rapid test secara masal dan masif semacam ini akan terus dilakukan sebagai deteksi dini pencegahan penularan Covid-19. "Alhamdulilah, semua nonreaktif," ucap dia.

Ditemui di ruang lobi kantornya, Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya mengaku sudah tiga kali ini melakukan rapid test. Hasil dari tiga kali rapid test itu menunjukan nonreaktif.

"Saya sudah tiga kali, di rumah dinas pernah, di rumah sakit pernah. Lalu di sini," kata Wardoyo. (kwl/ria/radarsolo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: