Petani Diimbau Efisien Gunakan Pupuk

Petani Diimbau Efisien Gunakan Pupuk

**Stok Pupuk Aman

KAJEN - Petani di Kabupaten Pekalongan wadul kepada Bupati Pekalongan Asip Kholbihi jika selama ini kesulitan mendapatkan pupuk. Keluhan itu disampaikan oleh petani saat Bupati melakukan kunjungan kerja ke sejumlah desa di Kota Santri.

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Pekalongan menegaskan stok pupuk masih aman sesuai dengan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) yang diusulkan ke Kementerian Pertanian (Kementan). Meski demikian, DKPP mengimbau kepada para petani agar menggunakan pupuk seefisien mungkin serta penggunaannya sesuai dengan sasaran tanamannya seperti yang telah direncanakan. Pasalnya, kebutuhan pupuk selama satu tahun sudah dialokasikan sesuai dengan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).

Kepala DKPP Siswanto, Rabu (29/7/2020), mengatakan, menjelang awal tahun 2020 pihaknya telah mengusulkan alokasi pupuk ke Kementan sesuai dengan kebutuhan definitif kelompok tani. Yaitu, urea 12.340 ton, ZA 2.347 ton, SP36 4.551 ton, NPK 12.900 ton, dan pupuk
organik 12.380 ton.

Namun, lanjut dia, untuk sementara oleh pusat dialokasikan urea 9500 ton, ZA 810 ton, SP36 1.240 ton, NPK 6.374 ton, dan pupuk organik 800 ton. Dari alokasi tersebut, kata dia, sampai akhir Juni telah disalurkan ke kelompok tani urea sebanyak 7.895 ton, ZA 639 ton, SP36 1.212 ton, NPK 4.039 ton, dan organik 366 ton.

"Pada awal Juni 2020 kami telah mengusulkan kekurangannya sesuai dengan jumlah kebutuhan definitif kelompok tani, dan dari hasil rapat di tingkat Provinsi Jateng, usulan tersebut akan direalisasikan," kata dia.

Ia berharap kebutuhan pupuk tersebut bisa dipenuhi jumlah dan jenisnya, sehingga produksi pertanian di Kabupaten Pekalongan tidak terganggu.

"Kami juga mengimbau kepada para petani agar menggunakan pupuk seefisien mungkin serta penggunaannya sesuai dengan sasaran tanamannya seperti yang telah direncanakan. Tidak untuk keperluan lain seperti industri dan tidak untuk tanaman di luar perencanaan," kata dia.

Ditambahkan, RDKK itu kebutuhan pupuk selama satu tahun. Menurutnya, musim tanam yang lalu kebutuhan pupuk sudah terpenuhi.

"Hanya kadang jadwal tanam petani meleset, dan biasanya maju dari rencana sehingga tidak pas dengan saat dropping pupuk, sehingga bagi petani seolah-olah ada keterlambatan stok pupuk," kata dia. (had)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: