Awas, Organisasi Pemuda Bisa Jadi Pintu Masuk Radikalisme
![Awas, Organisasi Pemuda Bisa Jadi Pintu Masuk Radikalisme](https://radarpekalongan.disway.id/upload/d9da28c695d6068a53a8b8b4a5bc2692.jpg)
SOSIALISASI - Kegiatan Sosialisasi cegah tangkal paham radikal di Gedung Pramuka, Senin 20 Februari 2023.-Novia Rochmawati-
BATANG - Kepala Badan Kesbangpol Batang, Agung Wisnu Barata, mewanti-wanti masyarakat Batang untuk lebih waspada pada penyebaran radikalisme. Hal ini lantaran kelompok radikal punya metode yang sistematis dalam menyebarkan paham dan merekrut anggotanya. Salah satunya lewat organisasi kepemudaan.
“Sebagai contoh, penyebaran radikalisme di kalangan pemuda, selain memanfaatkan media sosial, juga sering memanfaatkan organisasi dan unit kegiatan kepemudaan sebagai pintu masuk pengenalan terhadap radikalisme,” kata Agung Wisnu Barata, saat sosialisasi cegah tangkal paham radikal di Gedung Pramuka, Senin (20/2/2023).
Ia menuturkan, terorisme dan radikalisme sangat beragam merupakan dua konsep yang berbeda. Terorisme adalah alat politik, sementara radikalisme adalah proses transformasi menuju paham yang ekstrem.
“Radikal kanan biasanya berkedok agama yang menggunakan bendera-bendera agama atau atas nama agama. Sedangkan radikal kiri itu gerakan radikal dalam hal pluralisme serta sekulerisme dalam beragama (faham komunis),” imbuh Agung.
Lalu, radikalisme sosial demokrasi separatis yaitu gerakan pembebasan untuk mengembangkan negara demokratis yang radikal dengan memperluas pengaruh masyarakat sipil seperti Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan Organisasi Papu Merdeka (OPM).
“Terorisme bersifat menghalalkan segala cara, bunuh diri dianggap jihad, merampas otoritas Tuhan, beragama hanya surga neraka dan semangat melangit pemahaman nihil dan merasa terasing,” terang Agung.
Adapun kelompok yang rentan terpapar radikalisme, antara lain kaum muda atau milenial, kelompok yang memiliki kesenjangan sosial, ekonomi, politik, kelompok marginal atau termarginalisasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: