Heboh, Seorang Siswi MA di Batang Mengaku Jadi Korban Rudapaksa Gurunya di Ruang Kelas

Heboh, Seorang Siswi MA di Batang Mengaku Jadi Korban Rudapaksa Gurunya di Ruang Kelas

ilustrasi Rudapaksa.-disway.id-

BATANG - Warga Kabupaten Batang dihebohkan dengan adanya dugaan Rudapaksa yang dilakukan oleh seorang guru terhadap muridnya di salah satu Madrasah Aliyah (MA) yang terjadi sebelum bulan Ramadhan.

Peristiwa itu sendiri terungkap setelah korban, sebut saja Bunga (16) membuat pengakuan terhadap awak media, jika dirinya sudah menjadi korban Rudapaksa yang dilakukan oleh oknum guru di sekolah tempatnya belajar.

Menurut penuturan Bunga pada awak media, perbuatan bejat oleh oknum guru berinisial SA tersebut terjadi pada Selasa 21 Maret 2023 lalu usai jam pelajaran selesai.

"Waktu itu sesuai jam pelajaran, saya diminta untuk tinggal di kelas terlebih dahulu. Dan setelah kondisi ruang kelas sepi, saya dipepet ke tembok dan digituin (Rudapaksa)," ungkap Bunga pada awak media yang menemuinya.

Sepulang sekolah perbuatan bejat gurunya tersebut oleh Bunga kemudian di laporkan pada ibunya. Selanjutnya tanpa didampingi kuasa hukum, peristiwa itupun dilaporkan ke Polsek terdekat.

Di Mapolsek, Bunga sempat bertemu dengan Kapolsek dan oleh petugas juga telah dimintai keterangan terkait peristiwa yang dialaminya. Namun hingga saat ini ternyata tidak ada laporan polisi yang resmi terbit. 

Oleh petugas, Bunga juga diminta untuk memberikan bukti-bukti tambahan, semisal chat dengan gurunya. Selain itu, dia juga diminta untuk mencari informasi kemungkinan adanya korban lainnya.

"Oleh petugas, saya besok diminta untuk datang ke Polsek lagi," lanjut Bunga.

Menurut Bunga pihak sekolah tempatnya belajar sebenarnya sudah mengetahui peristiwa tersebut. Namun malah memintanya agar tidak membuat laporan ke polisi, dan menyuruhnya menunggu penyelesaian oleh pihak sekolah.

"Saya dan ibu diminta tidak lapor polisi dan menunggu penyelesaian yang akan dilakukan oleh pihak sekolah. Namun saya tidak terima, dan ingin agar pelaku dihukum seberat-beratnya," jelas Bunga.

Ibu Bunga, T yang mengetahui peristiwa tersebut merasa jengkel dan tidak terima atas perlakukan oknum guru terhadap anaknya. Dia juga berharap agar pelaku bisa mendapat hukuman yang setimpal.

"Sebagai ibu terus menyemangati anak saya agar tidak putus asa atas kejadian itu, dan dia juga harus tetap sekolah," kata ibu Bunga.

Disisi lain, peristiwa yang menimpa Bunga tersebut mendapat perhatian dari LSM Trinusa Kabupaten Batang. LSM ini juga siap mendampingi Bunga untuk membawa kasus tersebut ke polisi.

"Kita akan dampingi korban, dan hari ini usai buka puasa, Bunga kita dampingi untuk melakukan visum di RSUD Kalisari Batang," tegas Ketua Triger LSM Trinusa Kabupaten Batang, Dimas Adi Pamungkas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: