Dukung Proposional Terbuka, Akademisi Undip Sebut Pemilu Lebih Demokratis

Dukung Proposional Terbuka, Akademisi Undip Sebut Pemilu Lebih Demokratis

Sri Wahyu Ananingsih, Akademisi Undip -Novia Rochmawati-

BATANG - Akademisi Undip, Sri Wahyu Ananingsih menyebut jika sistem proposional terbuka masih menjadi pilihan terbaik pada Pemilu 2024 mendatang. Hal ini lantaran menurutnya sistem ini lebih ideal untuk mewujudkan demokrasi di Indonesia.

 

"Kalau kita berbicara demokratis, lebih ideal jika menggunakan proporsional terbuka seperti sekarang. Tapi harus ada pembenahan-pembenahan di parpol dan lain sebagainya," ujar Sri Wahyu saat jadi pemateri di acara Bawaslu Batang, baru-baru ini. 

 

Anggota Bawaslu Provinsi Jateng Periode 2017-2022 ini juga menyebut jika proporsional terbuka dapat meningkatkan masyarakat untuk berperan aktif untuk menggunakan hak suaranya. Meski begitu, ia juga tak menampik dengan sistem ini, ada potensi money politik di luar partai. 

 

"Dugaan potensi politik uangnya ada di luar partai. Karena nantinya masing-masing peserta pemilu ini berkompetisi secara fight di luar parpol. Mereka berlomba mencari suara per individu di masyarakat," ujarnya.

 

Sedangkan, jika proporsional tertutup bisa memperkecil peran serta masyarakat dalam menggunakan hak suaranya. Selain itu ada kemungkinan terjadinya dugaan pelanggaran, seperti politik uang di internal parpol. 

 

"Ada potensi dugaan politik uang terjadi di internal parpol. Nanti siapa yang jadi nomor 1 nomor 2 nomor 3 berapa jumlah yang harus dikeluarkan. Itu minusnya. Tapi plusnya boleh dikatakan lebih mudah lebih murah. Karena tidak mengeluarkan perlengkapan terkait suara dan sebagainya," imbuhnya. 

 

Meski begitu, menurutnya sistem proposional terbuka ini masih perlu dibenahi. Khususnya, agar partai politik menyediakan kader-kader yang berkualitas. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: