Pertumbuhan Pengusaha Masih Rendah, Ganjar Ajak HIPMI Dampingi Entrepreneur Muda dan Startup

Pertumbuhan Pengusaha Masih Rendah, Ganjar Ajak HIPMI Dampingi Entrepreneur Muda dan Startup

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menghadiri acara halal bihalal HIPMI Jateng di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Senin (29/5/2023).-istimewa-

SEMARANG - Pertumbuhan pengusaha di Indonesia masih cukup rendah. Untuk itu, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) diminta agar mendampingi dan mengajari Pengusaha Muda agar bisa tumbuh.

"Kawan-kawan HIPMI yang lagi berkumpul bisa mendorong, mengajari, dan mendampingi agar pengusaha muda bisa tumbuh ya. Startup dan entrepreneur baru karena kita posisinya kan masih sedikit sekali, belum ada 4 persen ya," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo usai menghadiri acara halal bihalal HIPMI Jateng di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Senin (29/5/2023).

Baca juga : Masa Jabatan Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil Beserta 15 Gubenur Lainnya Berakhir September Mendatang

Berdasarkan data yang diterima Ganjar Pranowo, Indonesia masih kekurangan pengusaha. Saat ini pertumbuhan pengusaha di Indonesia masih 4 persen. Padahal, sebuah negara dikatakan bagus, ketika jumlah pengusaha yang muncul minimal 14 persen. Bahkan, di tingkat ASEAN, Indonesia menempati peringkat kelima di bawah Singapura, Malaysia, Thailand, dan Filipina.

"Kita butuh paling tidak 14 persen pengusaha muda. HIPMI punya pengalaman hebat. Mungkin HIPMI bisa mendampingi pengusaha atau entrepreneur muda untuk terus bertumbuh atau untuk membuat creative hub dan jejaring," katanya.

Terkait hal itu, Ganjar menggarisbawahi program terbaru yang digerakkan oleh HIPMI Jateng dengan meresmikan HIPMI di pondok pesantren. Gerakan itu, menurut Ganjar dapat berjalan bersama dengan program Provinsi Jawa Tengah yang diinisiasi Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen, yaitu Ekotren. Sebelumnya, HIPMI Jateng  juga sudah mengadakan HIPMI Perguruan Tinggi.

Berita lainnya: Puluhan Calon Jemaah Umroh Tertipu Biro Perjalanan, Kerugian Capai Ratusan Juta

"Saya senang karena tadi ada program dari HIPMI. Ini bekerja sama dengan mahasiswa di perguruan tinggi, sekarang menyiapkan di pondok pesantren. Dulu Pak Wagub sudah menyiapkan, bagus programnya, Ekotren. Ekonomi di pondok pesantren kita gerakkan. Kalau hari ini mereka bisa berdampingan dan bekerja sama dengan HIPMI, tentu saja banyak pelajaran yang bisa didapat," jelas Ganjar.

Melalui program yang dimiliki oleh HIPMI itu, Ganjar berharap pertumbuhan pengusaha dan entrepreneur terus meningkat. Para pengusaha yang bergabung di HIPMI diharapkan bisa membagi ilmunya kepada pengusaha yang sedang merintis. Sehingga, harapannya kemandirian ekonomi dapat diciptakan.

"Jadi bisa berbagi. Ya mental sebagai pengusaha, ya belajar pembukuan, ya belajar fungsi-fungsi manajerial sehingga nanti kita harapkan muncul pemuda yang lebih banyak untuk menjadi lebih entrepreneur. Apalagi kita butuh mandiri dari sisi ekonomi, maka perlu diciptakan lebih banyak lagi pengusaha,” jelasanya. 

Ketua Umum HIPMI Jateng, Rudy Prasetiyo, mengatakan dibentuknya HIPMI di pondok pesantren itu bertujuan untuk memajukan ekonomi di pesantren. Sebelumnya, HIPMI juga telah membentuk HIPMI Perguruan tinggi.

"Kami ingin bersinergi dan pengusaha muda siap mengawal perekonomian Indonesia," ujarnya.

Begitu halnya dikatakan Ketua Umum DPP HIPMI, Akbar Himawan Buchari, yang menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini merupakan hasil dari hilirisasi dan digitalisasi. Ia berharap, hilirisasi itu terus merambah ke industri kecil dan smelter. Kemudian, pertumbuhan UMKM saat ini merupakan hasil dari digitalisasi. (red)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: