Program Speling Gubernur Jawa Tengah di Kabupaten Pekalongan, 19 Bumil Risti Dirujuk ke RSUD Kajen
Pemprov Jateng dan Pemkab Pekalongan melaksanakan program Dokter Spesialis Keliling (Speling) di Desa Kwagean, Kecamatan Wonopringgo, Rabu, 23 April 2025. Tampak: seorang dokter tengah memeriksa ibu hamil dengan USG.-Hadi Waluyo-
KAJEN, RADARPEKALONGAN.CO.ID - Untuk memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal kepada masyarakat, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menerjunkan dokter spesialis hingga ke pedesaan melalui program Speling (Dokter Spesialis Keliling).
Di Kabupaten Pekalongan, program Speling Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dan Wagub Taj Yasin, dilaksanakan di Desa Kwagean, Kecamatan Wonopringgo, Rabu, 23 April 2025.
Untuk program Speling ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan menunjuk RSUD Kajen untuk menjadi fasilitator dengan menerjunkan dokter spesialisnya.
Di Desa Kwagean, diterjunkan dokter spesialis kandungan dan penyakit dalam. Selain itu diterjunkan pula dokter umum dan tim medis lainnya secara lengkap untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Baca juga:RSUD Kajen Hadirkan Layanan Dokter Spesialis Keliling
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan, Setiawan Dwi Antoro, mengatakan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memiliki program dokter spesialis keliling (Speling). Para dokter spesialis ini diterjunkan langsung hingga ke desa.
"Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan menunjuk RSUD Kajen untuk lakukan pemeriksaan. Tadi diterjunkan dokter spesialis kandungan dan spesialis penyakit dalam, termasuk dokter umum untuk melakukan skrening," kata dia.
Dengan program speling itu, kata dia, dokter spesialis yang dihadirkan langsung di tengah-tengah masyarakat bisa melakukan deteksi dini dan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
"Sehingga masyarakat tak perlu antre panjang, karena dokter spesialisnya langsung hadir di tengah-tengah masyarakat di desa langsung," kata dia.
Baca lagi:Ahmad Luthfi Luncurkan Program Speling, Warga Bisa Periksa Kesehatan Gratis di Balai Desa
Menurutnya, kegiatan speling itu dijadwalkan secara periodik oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Sasarannya langsung ke desa-desa di Jawa Tengah.
"RSUD Kajen sendiri ada program spesialis keliling dengan sasaran ke Puskesmas, sedangkan yang provinsi sasaran ke desa. Nanti akan kita satukan sehingga tidak terlalu banyak event," kata dia.
Disinggung ibu hamil risiko tinggi (bumil risti), ia menyebutkan, ibu hamil risiko tinggi di Kabupaten Pekalongan jumlahnya masih cukup banyak. Menurutnya, ada sekitar 935 ibu hamil risiko tinggi di Kabupaten Pekalongan.
"Banyak ibu hamil risiko tinggi, makanya dengan program ini kami bisa jemput bola. Tadi dari 30 ibu hamil yang mengikuti pemeriksaan, ada 19 ibu hamil risiko tinggi yang dirujuk ke RSUD Kajen," kata dia.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

