Tinggal 1,8 Kilometer Lagi, Gas Bumi di KIT Batang Bisa Disalurkan Akhir Oktober 2023

Tinggal 1,8 Kilometer Lagi, Gas Bumi di KIT Batang Bisa Disalurkan Akhir Oktober 2023

Menteri ESDM didampingi jajaran manajemen KITB dan BUMN lainnya saat meninjau terminal off take pipa di Stasiun ESDM Batang di KIT Batang--IST

BATANG - Pembangunan Pipa jaringan proyek transmisi gas bumi Cirebon Semaarang, Tahap I ruas Semarang-Batang di KIT Batang menyisakan 1,8 Kilometer lagi. Hal ini terungkap saat kunjungan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif di Stasiun ESDM KIT Batang, Rabu (7/6/2023). 

Dengan progres tersebut, Arifin memastikan keseluruhan pipa bisa tersambung pada akhir Juni. Dan nantinya bisa mulai untuk menyalurkan gas bumi ke industri di KIT Batang per Oktober 2023.

"Progres pembangunan pipa jaringan pipa gas dari Semarang sampai ke lokasi ini tinggal 1,8 kilometer lagi yang masih belum tersambung. Rencananya Agustus sistem udah siap. Di samping itu juga yang untuk masuk ke industri pabrik akan siap akhir Oktober 2023 ya," katanya. 

Arifin menambahkan, saat ini ada dua titik yang ditangani secara khusus. Karena titik tersebut harus dibor dari bawah pondasi lantaran letaknya yang ada di bawah jalan. Dan jika sudah tersambung seluruhnya maka bisa menyalurkan gas ke industri.

Arifin memprediksikan kebutuhan gas untuk industri di Proyek Strategis Nasional akan disalurkan sekitar November atau Desember. Dimana Rumah Keramik Indonesia akan menjadi industri pertama yang memanfaatkan gas.  

Sedangkan mulai Kuartal II atau III 2024 akan dilakukan penyaluran pipa gas ke KCC Glass. Target ini bisa terlaksana jika semua proses berjalan lancar.

 Saat ini, Perusahaan Gas Negara (PGN) tengah mengerjakan perjanjian jual beli gas. Perjanjian ini melibatkan pemakai dengan penjual yang akan diselesaikan dalam dua bulan ke depan. 

"Kalau untuk proyeksinya (kebutuhan gas KITB) itu kurang lebih 36 mmscfd (Million Standard Cubic Feet per Day/satuan gas). Itu kalau seluruh pabrik yang besar maupun kecil selesai di bangun," ujarnya didampingi Dirjen Minyak dan Gas Bumi, Kementrian ESDM Tutuka Ariadji.

Penyaluran gas berkapasitas besar sendiri akan dilakukan secara bertahap. Kegiatan penyambungan gas ini tidak berhenti sampai di situ. Nantinya akan dilanjutkan penyambungan pipa dari Batang hingga ke Cirebon.

General Manager PT PGN SOR 3 (Jateng-Jatim), Edi Armawiria menyebut pemasangan pipa dari Semarang hingga Batang. Progresnya sekitar 40 persen. Targetnya inline dengan target yang dicanangkan oleh Kementerian. Yaitu Agustus, September, atau Oktober.

Diwawancarai terpisah, Direktur Operasi & Teknik, I Made Kartu mengatakan, hingga sekarang sudah ada dua industri yang menjadi pelanggan gas yang siap mendapatkan aliran. Pertama, industri Rumah Keramik Indonesia dan yang kedua industri KCC Glass. 

"Rumah keramik akan inline nanti dengan utilisasi pipa transmisi. Jadi rumah keramik adalah industri keramik yang bersebelahan dengan industri kaca yang di KCC itu tadi," ucapnya.

Made Menambahkan, kapasitas infrastruktur gas ini disiapkan melebihi jumlah industri pada fase pertama KITB. Dimana sudah ada 12 industri yang berkomitmen masuk ke KITB. 

"Intinya bahwa dari sisi infrastruktur kita udah siap, dari sisi pasokan juga sudah dipastikan siap. Pasokan gas ini salah satunya diambil dari Blok Cepu Lapangan Jambaran-Tiung Biru, Bojonegoro," pungkasnya. (nov)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: