Naik Perahu, Sekda Kabupaten Pekalongan Tinjau Dukuh Simonet yang Nyaris Tenggelam

Naik Perahu, Sekda Kabupaten Pekalongan Tinjau Dukuh Simonet yang Nyaris Tenggelam

Sekda Kabupaten Pekalongan M Yulian Akbar tinjau Simonet dengan naik perahu.-Hadi Waluyo-

WONOKERTO,RADARPEKALONGAN - Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pekalongan, M Yulian Akbar meninjau Dukuh Simonet di pesisir Kabupaten Pekalongan yang nyaris tenggelam akibat dihajar abrasi dan banjir rob. 

Sekda tak sendirian. Ia bersama Kepala DPU Taru Mudiarso dan Kepala BPBD Kabupaten Pekalongan Budi Raharjo. Pedukuhan di Desa Semut, Kecamatan Wonokerto, Kabupaten Pekalongan ini terisolasi dari daerah sekitarnya. Satu-satunya akses yang paling mudah menuju pedukuhan yang sudah dikosongkan penduduknya ini ialah naik perahu.

Baca juga:Relokasi Warga Simonet Dimulai Tahun 2024

Kondisi banjir rob bertahun-tahun telah menenggelamkan pedukuhan ini. Daratan hanya tersisa sedikit. Bangunan yang ada sebagian besar tinggal puing-puing kenangan. Abrasi pun terus menggerus daratan di pulau Simonet ini.

Melihat kondisi pulau Simonet yang kian membahayakan akibat kian tenggelam dan gempuran abrasi yang luar biasa, Pemkab Pekalongan berencana merelokasi warga di pedukuhan ini ke lokasi yang lebih layak huni.

Sebanyak 66 kepala keluarga (KK) warga Simonet dan 30 KK warga bantaran Sungai Mrican dan Sungai Buangan Pekuncen akan segera direlokasi ke tempat baru di Desa Tratebang, Kecamatan Wonokerto. 

Di tanah seluas lebih kurang 1 hektar tersebut, Pemkab Pekalongan akan memberikan hunian baru seluas masing-masing 64 meter persegi untuk setiap KK, lengkap dengan fasilitas umum dan sosial serta pengurusan Sertifikat Hak Milik (SHM).

Sekda Kabupaten Pekalongan Yulian Akbar, Rabu (5/7/2023), mengatakan, ada 10 desa di 3 kecamatan, yaitu Kecamatan Wonokerto, Kecamatan Tirto, dan Kecamatan Siwalan yang terdampak rob di wilayah Kabupaten Pekalongan. Namun, yang terdampak paling parah ada di Kecamatan Wonokerto. 

Pada tahun 2019, kata Sekda, telah dibangun tanggul untuk mencegah rob. Namun di tahun 2023 kembali terjadi limpas dan yang terdampak paling parah diantaranya Dukuh Simonet, warga di bantaran aliran Sungai Mrican dan Sungai Buangan Pekuncen.

Akbar mengungkapkan, Pemkab Pekalongan menyadari bahwa persoalan rob adalah PR besar. Oleh karena itu, Pemkab Pekalongan terus berikhtiar hadir. Diantaranya dengan merelokasi warga ke tempat yang lebih layak. 

“Alhamdulillah tahun 2023 ikhtiar kami sudah menampakkan hasil, tahun ini Insya Allah kami akan melakukan hibah tanah kepada 96 KK,” ujar Akbar.

Diakui Akbar, ada proses atau tahapan cukup panjang serta dinamika yang harus dilalui dalam proses relokasi. Namun atas dukungan semua pihak akhirnya Pemkab Pekalongan mampu sampai di tahapan pengundian tanah kapling yang telah dilaksanakan pada 24 Juni 2023. 

Baca lagi:DPRD Kabupaten Pekalongan Setujui 10,55 Hektar Tanah di Desa Tratebang untuk Relokasi Warga Simonet

Sebelum itu dilakukan rapat bersama DPRD Kabupaten Pekalongan pada 22 Juni 2023 untuk meminta persetujuan hibah tanah. Sedangkan untuk proses pembangunan hunian direncanakan akan dimulai pada Tahun 2024 mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: