Baznas Siap Latih Warga Sekitar KITB untuk Jadi Pengusaha Loundry
BERI KETERANGAN - Wakil Pimpinan III Bidang Keuangan dan Pelaporan Baznas Batang, Slamet Siswadi, saat menjelaskan tentang rencana Baznas melatih warga sekitar KITB untuk jadi pengusaha laundry. -red/sef-
BATANG - Pembangunan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) diyakini akan memicu tumbuhnya simpul-simpul ekonomi baru di wilayah sekitar. Menangkap peluang ini, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Batang karenanya tengah mempersiapkan pelatihan untuk warga sekitar KITB agar bisa memanfaatkan potensi ekonomi tersebut dengan menjadi pengusaha laundry.
Total ada 22 warga sekitar KITB yang akan dibekali pelatihan oleh Baznas. Jumlah itu terdiri dari 11 warga dari Kecamatan Gringsing dan 11 warga dari Kecamatan Banyuputih. Pelatihan itu merupakan bagian dari program zakat produktif untuk menyambut hadirnya KITB.
Hal itu disampaikan Slamet Siswadi selaku Wakil Pimpinan III Bidang Keuangan dan Pelaporan Baznas Batang, saat ditemui di Kantor BAZNAS Batang, Rabu (5/7/2023).
“Adanya KITB, akan banyak orang kerja yang sibuk dan tidak akan sempat mencuci baju. Yang dibutuhkan adalah jasa laundry yang profesional,” jelasnya.
Mereka akan dilatih di Balai Desa Kalangsono pada 11 Juli 2023 mendatang. Pemberi materi pelatihan adalah pengusaha laundry yang sukses serta profesional.
“Pelatihan laundry bersifat Syar'i. Jadi pengusaha diajari agar jasanya bisa bersih dan suci. Kalau bersih hanya lepas dari kotoran. Sedangkan suci harus sesuai kaidah fikih,” terangnya.
Usai pelatihan, para peserta mendapat modal alat usaha berupa mesin cuci, deterjen dan pewangi. Targetnya memang di dua kecamatan yang terdampak langsung oleh hadirnya KITB.
Ia juga menjelaskan, bahwa ada zakat produktif juga banyak dibutuhkan. Tahun ini, pihaknya mengadakan enam pelatihan zakat produktif. Seluruh peserta diberi modal alat usaha.
Beberapa zakat produktif yang sudah berjalan antara lain budidaya jamur hingga tata boga di sejumlah wilayah. Beberapa peserta sudah memulai usaha di lingkungan masing-masing.
“Sudah ada yang jalan dan sudah berinfak dari hasil pelatihan itu. Baznas juga menggandeng penyuluh agama dalam setiap penyaluran zakat produktif. Beberapa kriteria pemilihan penyaluran adalah keagamaan dan pengentasan kemiskinan,” pungkasnya. (red/sef)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: