Dampak El Nino, Debit Air Daerah Irigasi Sragi Turun

Dampak El Nino, Debit Air Daerah Irigasi Sragi Turun

JEBOL - Saluran Irigasi DI Sragi yang jebol akan dilalukan perbaikan mulai awal Agustus 2023 ini.-Triyono-

KAJEN - Fenomena El Nino berdampak pada penurunan debit air di beberapa daerah. Salah satunya penurunan debit air terjadi di Daerah Irigasi (DI) Sragi. Biasanya debit air 3600 liter perdetik, saat ini menjadi 700 liter perdetik.

Atas penurunan debit air drastis tersebut, membuat kesulit petugas untuk melakukan pembagian air ke area persawahan. Kondisi itu diperperah jebolnya saluran irigasi DI Sragi BRD 6 yang terletak di Desa Kesesi Kecamatan Kesesi belum lama ini. Untuk perbaikan diperlukan pengeringan yang memakan waktu beberapa minggu.

Hal itu diobenarkan Ketua Induk Perkumpulan Petani Pemakai Air (IP3A) Kalijogo, Tangguh kepada Radar, Rabu (02/08/2023). Kata dia, fenomena El Nino cukup berdampak turunnya debit air di DI Sragi.

"Sekarang debit air 700 liter perdetik, padahal sebelumnya mencapai 3600 liter perdetik. Artinya bahwa Elnino ini sudah cukup berdampak dengan penurunan debit air yang ada di Kali Paingan atau sumber air dari DI Sragi," katanya.

Dengan kondisi turunya debit air, lanjut dia, berdampak pada masa tanam padi karena kesulitan air. Untuk itu perlu dilakukan musyawarah bersama petani, dinas terkait untuk merumuskan langkah langkah.

"Hasil musyawarah akan dilakukan perbaikan di BRD 6 pada awal Agustus sampai September. Tentunya ini diperlukan teknis pengeringan, karena perawatan lantai dan sebagainya memang dibutuhkan untuk pengeringan, " lanjutnya.

Kemudian, kata dia, kedua pemeliharaan di Bendung Gembiro atau saluran Bendung Gembiro akan dilakukan pada pertengahan Agustus sampai pertengahan September.

Seperti diketahui, Saluran irigasi sekunder Daerah Irigasi (DI) Sragi jebol sepanjang 8 meter, Sabtu (08/06/2023). Peristiwa itu dipicu karena tanggul Kali Gosek di Kecamatan Kesesi longsor. Padahal irigasi belum lama proses pekerjaan.

Atas jebolnya saluran irigasi tersebut, sejumlah petugas langsung melakukan koordinasi untuk penanganan. Sebab air masih dibutuhkan petani untuk menggarap area pertanian.(yon)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: