UMKM Kota Pekalongan Diajak Memanfaatkan Kemasan Ramah Lingkungan Untuk Tingkatkan Penjualan

UMKM Kota Pekalongan Diajak Memanfaatkan Kemasan Ramah Lingkungan Untuk Tingkatkan Penjualan

Pelatihan - Pelatihan yang diselenggarakan Rumah BUMN BRI Pekalongan kepada para UMKM kota Pekalongan,(9/8/2023).-FOTO-Dwi Fusti Hana Pertiwi

PEKALONGAN-  Memanfaatkan kemasan ramah lingkungan untuk meningkatkan performa brand produk jadi tema pelatihan yang disuguhkan Rumah BUMN BRI Pekalongan yang berlangsung menarik di Aula Museum Batik Pekalongan, Rabu (9/8/2023).

Kegiatan rutin yang diselenggarakan Rumah BUMN BRI Pekalongan ini menghadirkan puluhan UMKM di kota Pekalongan sebagai peserta.

"Ini merupakan kegiatan rutin dari Rumah BUMN BRI Pekalongan, dan kali ini mengangkat tema tentang memanfaatkan plastik ramah lingkungan jadi kemasan produk yang diharapkan bermanfaat bagi para pelaku usaha UMKM di Kota Pekalongan," kata Koordinator Rumah BUMN BRI Pekalongan, Novi.

Mengangkat tema packaging dan lingkungan berkaitan dengan kemasan plastik ramah lingkungan sebagai materi, turut mengundang pemateri Ketua Umum UMKM Naik Kelas Bidang Perdagangan Luar Negeri, Isnandar.

Menurutnya, mengangkat tema tersebut, tak lain berkaitan dengan isu ramah lingkungan yang tengah tren dan ternyata bisa dilihat sebagai potensi menaikkan sebuah brand. 

Selain itu, Isnandar juga menilai, peningkatan pemahaman tentang pengemasan ramah lingkungan juga penting dilakukan untuk mengikuti tren saat ini. Dimana semua produksi dan produk mengarah ke keberlanjutan (sustainable).

"Packaging ramah lingkungan bisa sebagai peluang untuk menaikkan brand produk kita supaya dilirik, tentu halal dengan cara yang baik. Kenapa tidak dilakukan, dan lewat pelatihan ini ingin saya sampaikan," ungkap Isnandar, ditemui disela pelatihan berlangsung.

Dirinya mengungkap bahwa, teknologi kemasan ramah lingkungan telah diciptakan di Indonesia. Meski diakui perkembanganya saat ini masih kurang signifikan, termasuk di Pekalongan.

"Teknologi ramah lingkungan ada beberapa pendekatan pertama yang langsung menggunakan bahan alam, kedua Recycle dan ketiga yang sedang kami presentasikan adalah Oxium. Yakni berupa hasil riset kita, kemudian kita tambahkan ke plastik konvensional. Dimana hasil plastik Oxium ini setelah lima tahun kemudian bisa dapat terurai," jelasnya.

Berharap lewat pelatihan ini kedepan, para pelaku usaha UMKM Kota Pekalongan mampu berperan aktif bersama menggunakan plastik ramah lingkungan sebagai packaging atau kemasan produknya.

"Sehingga ada unik brand melekat pada produk  UMKM Pekalongan yakni kemasan plastik ramah lingkungan. Tentunya tindakan tersebut harus mampu dilakukan secara kesadaran kolektif untuk beralih bersama," tandasnya.(ap3)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: