Jelang Lebaran, Ngabuburit Kian Ramai

Jelang Lebaran, Ngabuburit Kian Ramai

NGABUBURIT - Di penghujung Ramadan, tradisi ngabuburit di Kota Santri kian ramai.

KAJEN - Di penghujung bulan Ramadan, tradisi ngabuburit atau jalan-jalan untuk menunggu waktu berbuka puasa kian ramai. Padahal, tren kasus Covid-19 di Kota Santri kian meningkat. Sebagian dari warga pun tak mengindahkan sosial dan physical distancing, dan masih banyak yang tidak memakai masker sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona.

Pada sore hari, sejumlah jalanan di Kabupaten Pekalongan tampak ramai. Warga banyak yang memanfaatkan waktu menjelang buka puasa untuk mencari takjil dan membeli makanan untuk berbuka puasa. Namun, ada pula yang sekedar jalan-jalan sore, bersepeda, bahkan berkerumun sambil mengobrol.

Dari pantauan Radar, Rabu (13/5/2020) sore, keramaian di antaranya terlihat dari sepanjang Jalan Raya Kesesi Kabupaten Pekalongan hingga ke perbatasan Kabupaten Pemalang, Jalan Raya Kajen - Wiradesa, Kajen - Kedungwuni, dan Kedungwuni - Kota Pekalongan. Daerah-daerah pinggiran yang awalnya sepi saat ini pun kian menggeliat, seperti di Doro dan sekitarnya.

Riski (28), warga Kesesi, mengatakan ia sengaja keluar karena ingin membeli takjil untuk berbuka puasa.

"Meskipun di tengah pademi virus corona, kalau setiap sore menjelang berbuka puasa pasti banyak warga yang keluar rumah untuk ngabuburit dan beli makanan ringan untuk berbuka puasa. Setiap tahun habis beli takjil mesti berhenti sementara di jembatan ini untuk lihat pemandangan," kata Riski.

Indra (28), warga Bojong, mengatakan, ia yang sering keluar rumah karena tuntutan pekerjaan mencari berita banyak melihat keramaian di jalanan. Beberapa titik yang di awal Ramadan sepi kini kian ramai. "Bojong sekarang ramai seperti tidak ada corona. Bebekan juga ramai," kata dia.

Warga lainnya, Yono (34) mengaku mengisi waktu menjelang berbuka puasa dengan jalan-jalan.

"Karena bosan di rumah terus. Ini keluar rumah saja sama anak beli takjil sekalian jalan-jalan sebentar," katanya.
Menurutnya, menunggu waktu berbuka puasa dengan jalan-jalan merupakan tradisi yang sudah sejak lama.

"Ngabuburit tiap sore itu sudah tradisi, sudah ada sejak kecil saya dan tidak bisa ditinggalkan," ujarnya.

Saat disinggung bahaya penyebaran virus corona atau Covid-19, dia punya cara sendiri seperti menggunakan masker dan rajin cuci tangan. "Saya tahu ramai virus corona, tapi kalau di rumah terus lumayan bosan. Yang penting kita hati-hati saja," kata dia. (had)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: