Jangan Hanya Jadi Penonton, Masyarakat Lintas Kalangan Diajak Melek Potensi KITB

Jangan Hanya Jadi Penonton, Masyarakat Lintas Kalangan Diajak Melek Potensi KITB

SEKOLAH POLITIK - Kampung Hijrah saat menggelar sekolah politik dengan mengundang masyarakat lintas komunitas.-Radar Pekalongan/Novia Rochmawati -

BATANG, RADAR PEKALONGAN - Kampung Hijrah mengajak masyarakat lintas kalangan tak hanya berdiam diri dan sekadar jadi penonton dengan hadirnya KITB.

Oleh karenanya, lewat program Sekolah Politik, mereka mengajak 15 komunitas untuk melek potensi yang ada di KITB. 

"Kita hadirkan 15 komunitas masyarakat lintas kalangan, ada dari emak-emak, pedagang, kelompok pengajian, buruh, terapis, perguruan silat dan komunitas lainnya, agar mereka melek dan tahu informasi soal adanya KITB. Nah setelah mereka tahu, mereka nantinya bisa menggali potensi dan syukur-syukur bisa ikut serta berkembang dengan hadirnya KITB," ujar perwakilan Kampung Hijrah, Gotama Bramanti usai gelaran Sekolah Politik, Jumat (1/9/2023). 

Sekolah politik ini mengundang tiga perwakilan pembicara. Pertama dari SPN Batang, Anjungan Siap Kerja KITB, dan Lingkar Studi Masyarakat Pedesaan Temanggung. Para pemateri menyampaikan informasi yang utuh terkait industrialisasi yang ada di Batang. 

Baca juga : Optimis Realisasikan Target Investasi di Kabupaten Batang Capai Rp 9 Triliun 

Baca juga : Dear PT. Nestle Indonesia, Jangan Lupa Gandeng Peternak Sapi Lokal

Ke depannya, pihaknya bersama masyarakat lintas kalangan ini juga akan melakukan kunjungan ke KITB. Sehingga nantinya mereka bisa melihat secara langsung potensi apa yang bisa digali di sana. 

"Kita ingin nanti ada semacam study tour kita iuran sewa bus kita lihat dalamnya KITB. Terus tadi kita sudah sepakat, sekolah politik ini nanti akan ganti namanya menjadi ngaji politik," imbuhnya. 

Tak hanya potensi, pihaknya juga siap mengawal terkait dampak lingkungan dan juga dampak sosial dari hadirnya KITB.

Untuk itu nantinya mereka juga akan mengundang pemateri dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI). 

Berita lainnya: Belum Ada Peluang PPPK,  Masih Ada 900-an Guru Honorer PAUD di Batang

"Harapan dengan ngaji politik ini, masyarakat batang punya informasi yang utuh dengan informasi yang utuh, masyarakat batang bisa menempatkan diri dengan menempatkan diri masyarakat batang bisa ber bermartabat di era transformasi agraris menuju industri," tandasnya. (nov)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: