Mengandung Vitamin C, Inilah 8 Manfaat Rutin Konsumsi Okra Buat Orang Dewasa

3. Mencegah Cacat Lahir Bayi 

Manfaat rutin konsumsi Okra bagi ibu hamil juga bisa mencegah gangguan cacat lahir. Sebab sayuran Okra ini mengandung asam folat yang baik untuk janin. 

Selain itu, Okra juga dapat mencegah keguguran janin saat masa pertumbuhan awal di dalam perut. Sayuran Okra bisa dijadikan sayur untuk mendapatkan asupan asam folat yang cukup. 

4. Meningkatkan Sistem Kerja Pencernaan

Selain bermanfaat untuk perkembangan janin, manfaat rutin konsumsi Okra ternyata dapat meningkatkan sistem pencernaan. Kandungan serat yang ada dapat menjaga sistem pencernaan dengan baik. 

5. Menigkatkan Keharmonisan Rumah Tangga 

Sayuran ini bisa dijadikan pilihan untuk meningkatkan gairah hubungan intim bersama pasangan. Tak mengherankan karena Okra ini mengandung asam folat, zink. zat besi yang baik untuk menjaga kesehatan organ reproduksi. 

Selain itu, sayuran Okra ini mengandung Magnesium cukup tinggi. Kandungan magnesium yang tinggi juga dapat meningkatkan hubungan yang harmonis di dalam rumah tangga. 

6. Mencegah Penuaan pada Kulit 

Manfaat rutin konsumsi Okra salah satunya adalah dapat mencegah penuaan pada kulit. Hal ini karena sayuran Okra mengandung vitamin C. 

Kandungan vitamin C yang ada pada sayuran Okra ini dapat meningkatkan kolagen. Senyawa kolagen ini dapat menjaga kulit tetap kencang. 

Sehingga munculnya garis halus pada kulit bisa dicegah sejak dini. Bahkan bisa dicegah dari dalam jaringan kulit. 

7. Meningkatkan Kesehatan Kulit Kepala 

Selanjutnya manfaat rutin konsumsi Okra adalah dapat meningkatkan kesehatan kulit kepala. Gangguan kulit kepala seperti ketombe, gatal dan uban bisa dicegah dengan sayuran Okra. 

Hal ini karena sayuran Okra dapat membantu kulit kepala tetap sehat. Rutin konsumsi sayuran Okra dapat memberi nutrisi pada kulit.

8. Sebagai Antioksidan 

Vitamin C yang ada pada sayuran Okra juga dapat mencegah berbagai penyakit yang disebabkan radikal bebas. Sayuran Okra dapat melindungi tubuh dari penyakit berbahaya. 

Sumber: halodoc