Festival Tanggap Stunting, Jadi Kegiatan Penutup PBL Prodi Kesmas FIK Unikal

Festival Tanggap Stunting, Jadi Kegiatan Penutup PBL Prodi Kesmas FIK Unikal

Salah satu stand Desa yang menampilkan produk unggulan dalam festival stunting -FOTO -Malikha

RADARPEKALONGAN - Prodi Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Fakultas Ilmu Kesehatan Unikal menggelar festival tanggap Stunting sebagai kegiatan penutup program Praktek Belajar Lapangan ( PBL). Setidaknya ada yang mengikuti program PBL 1 dan 2 yang dilaksanakan selama dua bulan. 

Stunting ini ditetapkan sebagai isu prioritas nasional dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional 2020-2024 dengan target penurunan yang sangat signifikan yaitu 24,4% pada awal 2021 dan menandai 14% pada tahun 2024. 

Disampaikan Kaprodi Kesmas Unikal Ristiawati S.KM dalam menyikapi hal ini, tentunya peran akademisi dinantikan untuk turut serta mensukseskan program nasional dalam upaya pencegahan dan penanggulangan stunting. Untuk hal itu melalui kegiatan PBL Prodi Kesmas FIK Unikal melaksanakan PBL tematik "Strategi hulu hilir pencegahan stunting: Bersama Prodi Kesmas FIk Unikal bebas stunting ".

"Perlu kami sampaikan ke 51 mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini di tempatkan di 10 lokus. Ke 10 lokasi ini dipilih berdasarkan SK Bupati Pekalongan terkait lokasi prioritas pencegahan stunting," ungkap bu Ris sapaan akrabnya.

BACA JUGA:Razia miras di Warung Swike hingga Tempat Karaoke, Polsek Sragi Sita Puluhan Botol Miras

Adapun 10 lokus desa/ kelurahan sebagai lokasi PBL yaitu Kelurahan Kedungwuni Barat, Kelurahan Kedungwuni Timur, Desa Podo, Langkap, Tosaran, Rowocacing, Pakis Putih, Salak Brojo, Proto dan Kwayangan. 

"Untuk kegiatan PBL sendiri kita membagi menjadi dua tahap, yaitu PBL 1 dengan identifikasi masalah, penyusunan prioritas masalah, penyusunan rencana kegiatan, MMD. Kemudian dilanjutkan PBL 2 diawali dengan kegiatan FGD tingkat Kecamatan, pelaksanaan kegiatan intervensi dan yang terakhir adalah festival tanggap Stunting," imbuhnya.

BACA JUGA:Hutan Pinus di Desa Bukur Kabupaten Pekalongan 5 Kali Kebakaran Dalam Sebulan

Dijelaskan lebih lanjut, kegiatan intervensi masing-masing Desa berbeda-beda tergantung hasil identifikasi yang didapat. Kemudian terdapat juga program unggulan tingkat kecamatan yang di beri nama kader emas yaitu kader eliminasi masalah anak stunting. Dari program tersebut perwakilan dari masing-masing Desa mengirimkan dua kader untuk mengikuti kegiatan di Kecamatan untuk diberikan pelatihan yang meliputi komunikasi efektif, pelatihan tumbuh kembang serta penyiapan menu sehat dan dilanjutkan dengan festival tanggap stunting.

"Dalam festival tanggap stunting ini masing-masing Desa menampilkan produk-produk unggulan, baik berupa makanan, video-video edukasi, buku-buku ebook juga kemudian media-media promosi kesehatan pada umumnya. Selain itu kita juga menampilkan produk UMKM di Desa setempat yang insyaallah akan kami lanjutkan sampai pengurusan PRTnya," imbuhnya.

Pihaknya berharap, karena keunggulan Kesmas adalah pemberdayaan masyarakat maka ketika masyarakat itu sudah berhasil diberdayakan, secara otomatis program pemberdayaan tersebut sukses, dengan ciri-cirinya antara lain apabila ditinggalkan program yang sudah dijalankan oleh adik-adik mahasiswa masih terus berjalan dan terus meningkat.

 

"Kita juga sebenarnya tidak melepaskan begitu saja, kita juga akan terus pantau lokus- lokus yang sudah kita tempati akan menjadi desa binaan kita kedepannya," pungkas Ris

.(mal).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: