Bukan Tanpa Alasan! Ini 7 Penyebab Hubungan Toksik dalam Pernikahan

RADARPEKALONGAN - Pada artikel ini, kita akan menjelaskan beberapa penyebab hubungan toksik dalam pernikahan.

Pernikahan adalah institusi yang diharapkan menjadi sumber kebahagiaan, dukungan, dan perkembangan pribadi. Namun, dalam beberapa kasus, hubungan pernikahan dapat menjadi toksik, menyebabkan stres, penderitaan, dan masalah kesejahteraan mental. 

Karena itulah, kita perlu mengetahui beberapa penyebab hubungan toksik dalam pernikahan agar dapat menghindarinya.

Baca juga 8 Tanda Hubungan Toksik: Mengenali Saatnya Berhenti

Penyebab Hubungan Toksik dalam Pernikahan

1. Komunikasi yang Buruk

Salah satu penyebab hubungan toksik dalam pernikahan yang paling utama adalah komunikasi yang buruk atau bahkan tidak ada. Ketidakmampuan pasangan untuk terbuka, jujur, dan mendengarkan satu sama lain dapat menyebabkan ketegangan yang berlarut-larut.

Hal ini dapat berupa ketidakmampuan untuk menyampaikan perasaan, kebutuhan, atau kekhawatiran dengan jelas, atau bahkan menghindari komunikasi sama sekali. Ketika komunikasi menjadi masalah, pertengkaran dan penumpukan masalah semakin banyak.

2. Ketidakseimbangan Kekuasaan

Pernikahan yang toksik seringkali ditandai oleh ketidakseimbangan kekuasaan antara pasangan. Salah satu pasangan mungkin memiliki kontrol yang berlebihan atau mengendalikan keputusan-keputusan penting dalam hubungan, sedangkan yang lain merasa tidak memiliki suara atau otonomi.

Ketidakseimbangan ini dapat menyebabkan perasaan ketidakadilan, ketidakpuasan, dan merusak harga diri. Sehingga situasi ini sangat berpotensi menjadi penyebab hubungan toksik dalam pernikahan.

3. Keengganan untuk Berkompromi

Dalam pernikahan yang sehat, kompromi adalah kunci utama untuk mencapai kesepakatan dan menciptakan keseimbangan. Namun, dalam hubungan toksik, salah satu atau kedua pasangan mungkin tidak mau berkompromi.

Ini bisa mengarah pada ketegangan yang tak terpecahkan dan konflik berkepanjangan dan berujung menjadi penyebab hubungan toksik dalam pernikahan.

Sumber: