Mengenal Defisit Kalori, Ini Dia Penjelasan dan 3 Cara Defisit Kalori

Ilustrasi merencanakan defisit kalori untuk menurunkan berat badan.-Freepik.com-
Cara yang pertama adalah hanya dengan mengurangi asupan kalori harian. Jadi kamu bisa mengatur pola makan sedemikian rupa agar jumlah kalori harian yang dikonsumsi berkurang.
Hal yang penting dilakukan ketika memakai cara ini adalah perhatikan makanan yang dikonsumsi. Pastikan makanan yang kamu konsumsi ketika defisit kalori ini adalah makanan yang mencukupi kebutuhan nutrisi tubuh dari mulai serat, protein, lemak baik, dan nutrisi lainnya.
Saat pemilihan makanan sudah tepat, kamu tidak akan merasa kelaparan meski sedang defisit kalori. Beberapa bahan makanan yang direkomendasikan dikonsumsi saat sedang defisit kalori adalah sebagai berikut.
- Daging tanpa lemak sebagai sumber protein, bisa yang berasal dari sapi, ayam, maupun ikan-ikanan.
- Segala jenis sayuran, karena sayuran termasuk bahan makanan yang tinggi serat, vitamin dan mineral.
- Buah-buahan yang juga kaya akan serat dan vitamin.
- Produk olahan susu rendah lemak, seperti susu low fat, yoghurt dan keju.
- Sumber karbohidrat kompleks bisa menggunakan olahan gandum kentang dan ubi rebus atau nasi merah.
Kombinasikan beberapa contoh bahan makanan di atas menjadi menu saat defisit kalori. Cara mengolah makanan juga penting diperhatikan, hindari pengolahan makanan yang terlalu banyak menggunakan minyak, dan proses memasak yang terlalu lama karena akan mengurangi kandungan gizi yang ada di dalamnya.
2. Berolahraga
Berolahraga cara melakukan defisit kalori dengan membakar lebih banyak kalori dan lemak dari biasanya. Jika sebelumnya proses pembakaran lemak hanya terjadi dengan aktivitas harian, kamu bisa menambah intensitas gerakmu lewat olahraga.
Karena olahraga sangat efektif dalam menurunkan berat badan. Sisihkan waktu 30 sampai 1 jam sehari untuk olahraga rutin.
Bagi pemula bisa dimulai dari olahraga ringan, seperti jalan kaki, bersepeda, atau senam dengan gerakan santai. Hal ini untuk membangun habit terlebih dahulu, agar tubuh tidak kaget, dan bisa lebih konsisten dalam berolahraga.
Setelah dirasa tubuh sudah terbiasa, mulai tingkatkan jenis olahraga yang dilakukan agar lebih banyak berkeringat dan membakar lemak. Misal dari yang sebelumnya rutin jalan kaki menjadi jogging atau lompat tali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: