Anggota TNI Koramil 03 Kajen Sukses Tanam Cabai di Lahan Kosong

Anggota TNI Koramil 03 Kajen Sukses Tanam Cabai di Lahan Kosong

Prajurit TNI dari Koramil 03 Kajen panen cabai yang ditanam di lahan kosong di sekitar makoramil.-Hadi Waluyo-

KAJEN - Ingin tidak pusing di tengah harga cabai yang melambung tinggi, coba contoh anggota TNI Koramil 03 Kajen, Kodim 0710 Pekalongan. Prajurit TNI ini sukses memanfaatkan lahan kosong yang ada di lingkungan makoramil dengan tanaman cabai dan terong.

Keberhasilan ini diharapkan bisa memotivasi masyarakat untuk melakukan hal yang sama dengan gerakan menanam di lahan kosong yang berada di lingkungan rumah masing-masing. Di saat harga cabai tinggi seperti saat ini, warga tak perlu pusing jika ada tanaman cabai di pekarangan rumahnya. 

Babinsa Koramil 03 Kajen, Pelda Ristono, usai panen cabai, Senin, 6 November 2023, mengatakan, ada dua petak lahan yang dimanfaatkan oleh Koramil 03 Kajen untuk menanam cabai dan terong. Yakni di samping kanan dan kiri makoramil setempat.

"Alhamdulillah hari ini bisa panen ketujuhkalinya," kata dia. 

Baca juga:Saat Harga Cabai Tinggi, Koramil Kajen Beri Contoh Budidaya Tanaman Cabai di Lahan Kosong

Ia berharap, penanaman palawija seperti cabai dan terong di lahan kosong ini bisa menjadi contoh bagi masyarakat. Sehingga mereka mau ikut serta dalam pemanfaatan lahan sempit, dimana hasilnya nanti bisa dikonsumsi sendiri dan dapat menambah penghasilan keluarga.

Pelda Ristono mengungkapkan, di tengah melonjaknya harga komoditas cabai saat ini, tentunya ini menjadi keberhasilan tersendiri bagi Koramil 03 Kajen dalam ikut mendukung program ketahanan pangan daerah dan nasional.

Ia menceritakan mulai bercocok tanam itu sejak tahun 2005 hingga sekarang. Ia memilih tanaman palawija, karena ia melihat di kampungnya petani itu hanya fokus ke tanaman padi.

"Jadi saya berusaha bagaimana sih masyarakat ini juga cinta kepada tanaman palawija. Karena hasilnya pun lumayan. Kemudian dari itu saya terapkan di satuan saya, yaitu di Koramil 03 Kajen, Kodim 0710 Pekalongan," ujar dia.

Baca lagi:Harga Cabai dan Gula Pasir di Pekalongan Naik, Cabai Rawit Merah Rp 80 Ribu Perkilo

Hasil panen, kata dia, sebagian untuk kebutuhan keluarga dan untuk dijual. Jika ada masyarakat butuh juga dikasih. Ia juga ingin ilmunya ditularkan kepada masyarakat. Harapannya minimal untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Jenis cabai yang ditanam ini cabai rawit setan. Tujuan dari menanam ini untuk membantu masyarakat, juga untuk ketahanan pangan. Karena dari satuan juga sering mengingatkan kepada Babinsa, untuk turun ke wilayah-wilayah menyampaikan ke masyarakat untuk sebisa mungkin lahan sekecil apapun ditanami. 

"Kita setiap panen kalau lokasi yang tadi panjang 10 meter dan lebar 7 meter itu sampai 7 kilogram sekali panen. Untuk terong kadang sampai 20 kilogram. Lumayan. Sebenarnya kalau kita terapkan ke masyarakat ini luar biasa. Ini sudah 10 kali panen yang terong, kalau cabai 7 kali," katanya.

Pelda Ristono menambahkan, dengan adanya panen cabai dan terong banyak masyarakat yang datang untuk membelinya. Dari hasil penjualan tersebut, digunakan untuk membeli bibit cabai, terong, dan pupuk organik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: