KEKERINGAN SEMAKIN MELUAS

KEKERINGAN SEMAKIN MELUAS

**Terjadi di 25 Desa dengan 32.658 Jiwa

DROPPING AIR BERSIH - BPBD Kabupaten Pekalongan saat dropping air bersih di Desa Lambanggelun, Kecamatan Paninggaran. Foto: Hadi Waluyo.

KAJEN - Kekeringan di Kabupaten Pekalongan semakin meluas. Hingga kemarin, BPBD Kabupaten Pekalongan mencatat sudah ada 25 desa yang tersebar di 11 kecamatan mengalami krisis air bersih. Di 25 desa tersebut dihuni 32.658 jiwa penduduk yang kesulitan air bersih.

Hal itu dibenarkan Kepala BPBD Kabupaten Pekalongan Budi R Raharjo, Selasa (8/10). Kata dia, hingga Minggu (6/10), BPBD Kabupaten Pekalongan telah melakukan dropping 272 tangki atau 1.280.000 liter air bersih. Dropping air bersih itu ditujukan ke 25 desa di 11 kecamatan di Kota Santri.

"Saat ini ada 25 desa di 11 kecamatan mengalami krisis air bersih," terang dia.
Disebutkan, desa-desa yang mengalami krisis air bersih ini masing-masing di Kelurahan/Kecamatan Sragi sebanyak 1.176 jiwa, Desa Tanjungsari (1.676 jiwa), Desa Gejlik (905 jiwa), dan Desa Sambiroto (1.171 jiwa) di Kecamatan Kajen.

Selanjutnya, sebanyak 1.200 warga Desa Bojongkoneng, Kecamatan Kandangserang, mengalami krisis air bersih, Desa Pecakaran, Kecamatan Wonokerto (1.036 jiwa), dan Desa Kesesi (1.411 jiwa) dan Desa Jagung (3.352 jiwa) di Kecamatan Kesesi.

Selain itu, lanjut dia, Desa Lambanggelun, Kecamatan Paninggaran (1.907 jiwa), Desa Karangdadap (1.551 jiwa), Desa Pangkah (496 jiwa), Desa Pegandon (424 jiwa), Desa Kedungkebo (1.243 jiwa), Desa Logandeng (1.105 jiwa), Desa Kaligawe (799 jiwa), Desa Kalilembu (707 jiwa), dan Desa Kebonsari (2.145 jiwa) di Kecamatan Karangdadap.
"Di Kecamatan Kedungwuni krisis air bersih di Desa Rowocacing dengan jumlah jiwa mencapai 1.856 jiwa," terang dia.

Desa lainnya yang mengalami krisis air bersih adalah Desa Legokgunung (762 jiwa) dan Desa Galangpengampon (1.336 jiwa) di Kecamatan Wonopringgo, Desa Doro (651 jiwa), Desa Sawangan (819 jiwa), dan Desa Wringinagung (1.114 jiwa) di Kecamatan Doro, serta Desa Legokkalong (1.966 jiwa) dan Desa Kayugeritan (1.850 jiwa) di Kecamatan Karanganyar.
"Hingga Minggu lalu, BPBD sudah melakukan dropping 272 tangki atau 1.280.000 liter air bersih di 25 desa ini," terang dia.

Masyarakat yang biasa menggunakan air irigasi untuk mencuci pakaian pun saat ini kian sulit. Pasalnya, pemerintah tengah melakukan pengeringan jaringan irigasi selama 15 hari ke depan, yakni sejak tanggal 1 hingga 15 Oktober 2019. Oleh karena itu, usaha laundry saat ini panen dari musim kekeringan yang melanda sejumlah wilayah di Kota Santri. (ap5)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: