Tarik Wisatawan Mancanegara, Kembangkan Wisata Sejarah

Tarik Wisatawan Mancanegara, Kembangkan Wisata Sejarah

Bupati Wihaji menyerahkan SK Benda Cagar Budaya kepada pelestari cagar budaya. (Dok istimewa)

Kabupaten Batang memiliki sejarah peradaban yang cukup tua, sehingga banyak peninggalan peradaban yang bisa dijadikan wisata cagar budaya guna mendukung tahun kunjungan wisata 2022 sebagai Heaven Of asia.

"Batang memiliki peninggalan peradaban dari Dinasri Shailendra, peninggalan tersebut akan kita inventarisir dan kemas dengan wisata," ujar Bupati Batang Wihaji usai kegiatan pelestarian cagar budaya dan penghargaan para pelestari budaya di Aula Kantor Bupati setempat Senin ( 7/10/2019).

Menurut Bupati Wihaji, wisatawan manca negara lebih senang dengan wisata budaya, sejarah dan peradaban. Oleh karena itu, pemkab akan lebih memprioritaskan Desa Silurah untuk dikemas menjadi wisata budaya.

"Ada yang menarik dari Desa Silurah dari peninggalan Patung Ganesa dan arca, dan tidak kalah menariknya kultur masyarakat yang masih nguri - uri tradisi dan budaya lokal yang menjadikan kearifan lokalnya sangat menarik," ungkap Wihaji.

Bupati juga menyadari keterbatasan keuangan Pemkab masih banyak benda cagar budaya belum ditempatkan yang layak. Hal inilah yang menjadi permasalahan untuk dicarikan jalan solusinya.

"Memang ada permasalahan tentang benda cagar budaya, yakni pembiayaan dan kewenangannya yang harus dikoordinasikan dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Balai Pelestarian Cagar Budaya," kata Wihaji.

Adapun penemuan candi yang ada Di Cagar Budaya Balai Kambang Kecamatan Gringsing, Bupati terus melakukan kordinasi dan bersinergi agar bermanfaat bagi masyarakat dan bisa dijadikan wisata budaya peradaban.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Achmad Thofik mengatakan, benda cagar budaya di Kabupaten Batang yang telah ditemukan sebanyak 30 benda. Berupa batu, wajan raksas, yoni dan archa, namun yang sudah di tetapkan dan di SK kan oleh Bupati sebanyak 20, sementara yang 20 masih dalam proses kajian.

"Dari 20 cagar budaya yang sudah kita SK kan, sudah ada 5 orang sudah kita tetapkan sebagai pelestari karena dedikasinya melestarikan benda cagar budaya," kata Achmad Thofik.

Dijelaskan juga bahwa Disdikbud Kebudayaan Kabupaten terus berkordinasi dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya dan Diadikbud Provinsi untuk menelusuri benda cagar budaya, seperti penemuan benda cagar budaya yang berada di balai Kambang yang terus dikaji dan pelajari.

"Benda cagar budaya yang sudah kita temukan sebagian disimpan di Kantor Disdikbud dan ada yang disimpan oleh orang yang melestarikan," tandas Achmad Thofik. (red/hmb)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: