Korban Mayat Dalam Karung Dikenal Pendiam dan Rabu Pagi Masih Terlihat di Rumahnya

Korban Mayat Dalam Karung Dikenal Pendiam dan Rabu Pagi Masih Terlihat di Rumahnya

*Korban Miliki Saudara Kembar

Pihak keluarga saat melihat kondisi jenasah korban sebelum dilakukan otopsi oleh tim DVI Polda Jawa Tengah. (istimewa/ TRIE)

KAJEN - Jajaran Sat Reskrim Polres Pekalongan hingga saat ini masih terus melakukan penyelidikan terkait penemuan mayat Kumalasaroh (25) warga Dukuh Kedunginten RT. 01/10 Desa Depok, Kecamatan Siwalan yang ditemukan didalam karung di sungai Sragi Baru, Rabu (16/10/2019).

Untuk kepentingan penyelidikan, jenasah Kumalasaroh yang berada di kamar mayat RSUD Kraton telah diotopsi oleh tim DVI dari Polda Jawa Tengah. Hasilnya, korban mengalami sejumlah luka lebam di bagian lengan dan kepala yang tergolong tidak mematikan. Kemudian luka dibagian hidung hingga berdarah dan luka robek dibagian kemaluannya.

Berdasarkan hasil otpsi tersebut kuat dugaan korban menjadi korban perkosaan disertai kekerasan, hingga akhirnya tewas. Selain itu, juga didapatkan hasil bahwa korban meninggal hanya selang beberapa jam sebelum akhirnya ditemukan oleh pencari rumput.

Terkait rumor dimedia sosial terkait terungkapnya pelaku pembunuhan, AKP Hery Hariyanto menghimbau agar netizen mengedepankan azas praduga tak bersalah. "Proses penyelidikan masih terus berjalan, dan kami harapkan warga bisa menyerahkan kasus ini sepenuhnya pada pihak kepolisian agar segera terungkap," ungkapnya kepada awak media.

Korban Dikenal Pendiam

Disisi lain, sejumlah keterangan juga diungkapkan oleh pihak keluarga. Menurut salah seorang kerabat, korban selama ini dikenal sebagai sosok pendiam. Kumalasaroh diketahui mengalami keterbelakangan mental sejak kecil, sehingga dikenal sebagai sosok pendiam dan cenderung tertutup. Sedangkan kembarannya, Komalasari kondisinya normal.

Baca Juga : Mayat Dalam Karung Diduga Korban Perkosaan dan Pembunuhan

Sebelum ditemukan sudah meninggal, korban pada Rabu (16/10/2019) pagi diketahui masih berada di rumah. "Seperti biasa korban berangkat untuk memetik bunga melati diDdukuh Siceleng, pada pukul 05.00 wib pagi. Namun, hingga pukul 09.00 Wib, korban tak kunjung pulang. Keluarga mulai khawatir, hingga akhirnya didapatkan kabar penemuan mayat korban pada Rabu petang," ungkap sepupu korban, Gito (35) kepada wartawan.

Pihak keluarga berharap, kasus ini bisa terungkap dan pelaku pembunuhan bisa segera tertangkap. "Pihak keluarga berharap pelakunya bisa segera tertangkap dan mendapat hukuman yang setimpal atas perbuatannya," tandas Gito. (red/fbtrie)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: