Bagaimana Hukum Pinjam Modal di Bank Konvensional? Begini Penjelasan dari Buya Syakur

RADARPEKALONGAN.DISWAY.ID - Banyak yang masih belum yakin tentang boleh atau tidaknya melakukan pinjaman untuk permodalan di bank konvensional.

Kita juga tidak yakin hukumnya halal atau haram ketika kita meminjam uang untuk permodalan.

Buya Syakur menjelaskan secara lengkap tentang bagaimana hukum dari meminjam uang untuk modal di bank konvensional. Untuk itu simak penjelasan hingga selesai.

Dalam sebuah ceramahnya, Buya Syakur secar tegas dan lugas menjelaskan tentang bank konvensional. Dari awal mula berdiri hingga cara bank konvensional melakukan aktivitas bisnisnya.

BACA JUGA:Banyak Pendapat Orang Alim Tentang Riba, Murid Mbah Moen atau Gus Baha Jelaskan Fatwanya!

BACA JUGA:Menarik! Gus Baha Ceritakan Repotnya Ia Mengimami Bangsa Jin, Penasaran Bagaimana Ceritanya?

Buya Syakur sangat paham secara mendalam tentang seluk beluk dari bank konvensional sehingga beliau sangat yakin bahwa pendapatnya tentang bank konvensional sangat lengkap.

Buya Syakur menjelaskan bahwa bank konvensional berdiri sudah jelas lama, jika dihitung mungkin lebih dari ratusan tahun.

Sejak awal berdirinya hingga sekarang bank konvensional menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari sejarah kehidupan manusia. Bank konvensional menjadi mitra bagi kita manusia yang sedang melakukan pembangunan terhadap bangsa dan negara.

Tidak mungkin akan ada pembangunan yang terjadi tanpa ada peran dari bank yang mengatur siklus keuangan dan ekomoni sebuah bangsa.

Jika bank konvensional diharamkan oleh sebagian orang karena meminta bunga atas pinjaman debitur, harusnya pola pikirnya bukan seperti itu.

BACA JUGA:Anjurkan Perbanyak Amalan di Bulan Sya'ban, Begini Penjelasan Gus Baha Istimewanya Bulan Sya'ban

BACA JUGA:Gus Baha Berikan Cara Mudah Jadi Orang Alim dari Mbah Moen, Ayo Amalkan!

Sejak bergantinya mata uang dari emas menjadi kertas, maka itu akan membuat nilai uang mengalami inflasi. Karena nilainya tidak langi mengacu pada emas, tapi mengacu dari bahan baku kertas.

Sumber: