Tekan Ilegal Loging dengan Agroforestry

Tekan Ilegal Loging dengan Agroforestry

*Program Perhutani di 6 BKPH di KPH Kendal

SOSIALISASI - Perhutani KPH Kendal saat mengadakan kegiatan sosialisasi PLDT.

KENDAL - KPH Kendal telah mengembangkan program pemanfatan lahan di bawah tegakan (PLDT), yakni tanaman kopi di bawah tegakan Jati melalui skema Agroforestry. Salah satunya untuk tanaman keras tegakan jenis kopi yang dikerjasamakan dengan LMDH Rimba Jaya Desa Kedungsari, Kecamatan Singorojo yang masuk dalam wilayah RPH (Resort Pemangkuan Hutan) BKPH (Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan) Boja, KPH (Kesatuan Pemangkuan Hutan) Kendal.

Skema agroforestry memiliki nilai ekonomis terhadap masyarakat yang terlibat di dalamnya. Selain itu, sebagai upaya meningkatan pendapatan sekaligus mengurangi ilegal loging dengan melibatkan masyarakat untuk bersama-sama menjaga kawasan hutan Jati.

Program agroforestry yang tersebar di 6 BKPH di KPH Kendal itu dengan luasan kurang lebih 250 hektare merupakan program Perhutani. Program itu merupakan program perluasan yang memiliki kapasitas yang lebih besar lagi dari program PHBM dan kini menjadi program perhutanan sosial (PS) di bawah kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) saat ini.

"Program ini selain mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga kawasan hutan juga memberikan pendapatan tambahan. Pemilihan tanaman kopi sendiri dikarenakan selama ini masyarakat selalu menanam jagung yang justru keuntungnnya lebih sedikit dibanding dengan kopi selain itu tanaman jagung kurang menyerap air yang dapat berakibat longsor atau erosi disekitar kawasan hutan" ungkap Wakil ADM Utama/KKPH Kendal, Gatot Farid Prabowo, Selasa (17/9).

LMDH Rimba Jaya tidak hanya menggunakan lahan saja, melainkan mendapat bantuan alat sangrai kopi dari Perhutani untuk Program Bina Lingkungan senilai Rp 18,5 juta. Program penanaman kopi (Agroforestry) ini tidak hanya bermafaat untuk LMDH saja, namun juga Perum Perhutani.

Selama ini, tanaman kopi secara umum hanya ditanam dalam kawasan hutan rimba. Namun KPH Kendal membuat trobosan baru, di mana kopi ditanam bawah tegakan Jati dan dapat tumbuh dengan baik. "Baru kali ini dan hanya di KPH Kendal tanaman kopi ditanam di bawah tegakan dan hasilnya sangat baik artinya berhasil," imbuhnya.

Sementara itu, Ketua LMDH Rimba Jaya, Baderi mengatakan, program dari Perhutani tersebut sangat bagus, apalagi pemilihan tanaman kopi ini tidak membutuhkan modal yang terlalu banyak. Selain itu, perawatannya juga terbilang mudah. Menurutnya, program tersebut membuat dirinya merasa di-masyarakatkan oleh Perhutani, karena dilibatkan dalam pengelolaan hutan yang pada ujungnya meningkatkan taraf hidup.

"Kami sangat menyambut baik program ini. Sebagai masyarakat desa hutan, kami merasa dianggap. Selain itu, kami juga ucapkan terima kasih kepada Perhutani yang sudah dibantu peralatan sangrai," tuturnya.(fik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: