Teknik Psikologi: 3 Cara Menangani Lawan Bicara Memanfaatkan Kita untuk Mencapai Kepentingannya

Teknik Psikologi: 3 Cara Menangani Lawan Bicara Memanfaatkan Kita untuk Mencapai Kepentingannya

Diperlukan sikap kritis untuk menangani lawan bicara memanfaatkan kita untuk mencapai kapentingannya.-freepik -

Sikap kita sebagai orang yang diajak bicara tidak bisa hanya berkata yes or no. Bersikaplah lebih kritis terhadap orang tersebut dengan mengajukan pertanyaan.

Contoh pertanyaannya adalah, "Mengapa Anda memilih calon tertentu? Memangnya kelebihannya apa? Di samping kelebihan, setiap orang kan ada kekurangannya. Lantas apa kekurangan dari calon tersebut.

Kalau dia mau terbuka untuk mengajukan kekurangan dan kelebihan calon tersebut, maka dia sedang mengedukasi dan memberikan fakta dan data.

Sebaliknya kalau dia hanya mengunggulkan kelebihannya tanpa menjelaskan kekurangannya, orang ini tidak usah diladeni secara serius. Karena dia sudah memaksakan kehendaknya untuk memilih satu sosok.

Silakan dia berbicara sampai berbusa-busa, tapi tidak usah terlalu ditanggapi. Pilihan kembalikan kepada kita.

2. Apakah Lawan Bicara Menjanjikan Benefit Besar kepada Kita, atau Dia Memberikan Penjelasan secara Objektif

Bisanya orang-orang terjebak dengan tawaran dan janji yang menggiurkan. Beberapa waktu yang lalu, di tempat saya pernah terjadi penipuan dalam jumlah besar mencapai angka Triliunan rupiah  dengan modus investasi kepada warga masyarakat tanpa membeli produk tertentu.

Berapa benefit bulanan yang dijanjikan? Benefit bulannya adalah sekitar 25-30% akan mendapatkan keuntungan. Namun tidak berhenti sampai di sana.

Si orang ini kembali mengeluarkan jurus baru, daripada keuntungannya diambil lebih baik diinvestasikan lagi. Kalau hanya investasi Rp 10 juta, keuntungannya 30% hanya mendapatkan Rp 3 juta.

Kalau Rp 3 juta diinvestasikan kembali maka total investasi menjadi Rp 13 juta di bulan kedua dan keuntungannya bisa mencapai Rp 4 juta.

Demikian selanjutnya di bulan kedua, klien yang jumlahnya banyak diminta untuk menginvestasikan kembali agar mendapatkan keuntungan lebih besar.

Tidak hanya itu, klien juga diminta untuk menambahkan nilai investasi lebih besar lagi. Tidak heran kalau ada yang menjual mobilnya, rumahnya demi meraih mimpi menjadi orang kaya melalui investasi tersebut.

Hasilnya apa? Setelah beberapa bulan tertentu, ternyata hasilnya 'zhong'. Si pemilik kabur, sementara orang-orang di bawahnya yang tertipu tadi ribut sendiri antar mereka, karena cara marketingnya dengan 'marketing sel'.

Mirip dengan multi level marketing tapi antar satu level dengan level lainnya tidak saling kenal.

3. Perhatikan Apakah Lawan Bicara Selalu Mengkritik Orang Lain atau Memberi Penilaian Objektif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: