Jadi Target Salah Paham, 5 Sikap yang Terlihat Red Flag Padahal Green Flag, Jangan Jauhi Gebetanmu Karena Ini!

RADARPEKALONGAN.DISWAY.ID – Kesalahan dalam menilai sering kali terjadi, termasuk dalam mengenali sikap yang terlihat red flag padahal green flag.

Dapat dipahami bahwa orang cenderung berhati-hati, tetapi kesalahpahaman ini memungkinkanmu melepaskan kesempatan untuk memiliki hubungan dengan seseorang yang baik.

Agar kamu tidak keliru dan mengambil keputusan yang salah untuk kelangsungan hubunganmu, berikut akan disajikan beberapa sikap yang terlihat red flag padahal green flag.

BACA JUGA Penasaran Kenapa Orang Bisa Selingkuh dari Pasangan yang Dicintai? Sedih, Tetapi Ini Alasannya!

Sangat dekat dengan keluarga, terutama ibunya

Kedekatan seseorang dengan keluarganya terkadang membuat orang yang sedang didekati cenderung waspada dan memasang perlindungan diri.

Sebab, mereka mengira bahwa orang yang demikian akan menempatkan keluarga di atas segalanya dan meremehkan keberadaan mereka nantinya sebagai kekasih.

Akan muncul ketakutan seperti bahwa orang ini akan sulit membuat keputusan yang harus mengorbankan keluarganya atau akan sulit memprioritaskan pasangan. 

Namun, kenyataannya tidak selalu demikian dan ini justru merupakan salah satu sikap yang terlihat red flag padahal green flag. Orang yang dekat dengan keluarga terlebih dengan ibunya justru merupakan orang yang tahu cara memperlakukan orang-orang penting di hidup mereka.

Hidup mengikuti arus

Jika kamu merupakan orang yang penuh rencana dan selalu tertata dalam kehidupan, bertemu dengan orang yang hidup mengikuti arus yang mengalir mungkin akan memiliki banyak kewaspadaan.

Karena dia tidak sama dengan dirimu, perlu kamu ketahui bahwa tidak serta merta kebiasaannya itu bisa dikategorikan sebagai red flag.

Orang yang mengikuti arus kehidupan bukan selalu orang yang tidak memiliki tujuan. Justru, bagimu yang selalu terorganisir, orang seperti ini memiliki sikap yang terlihat red flag padahal green flag, di mana dia bisa menjadi penyeimbangmu dalam kehidupan.

Dengan begitu, kamu bisa mengurangi risiko tertekan dan stres akibat tuntutan perencanaan yang tinggi di mana kamu sendiri yang menetapkannya.

Sumber: