Sekdes Rowoyoso Diduga Selingkuh, Ratusan Warga Geruduk Balai Desa Rowoyoso Pekalongan
Ratusan warga Desa Rowoyoso Kecamatan Wonokerto geruduk balai desa setempat untuk menuntut sekdes ditindak tegas lantaran diduga selingkuh dengan warganya sendiri.-Hadi Waluyo-
KAJEN,RADARPEKALONGAN.DISWAY.ID - Sekdes diduga selingkuh dengan istri orang, ratusan warga Desa Rowoyoso, Kecamatan Wonokerto, Kabupaten Pekalongan menggeruduk balai desa setempat, Senin, 18 Maret 2024. Warga menuntut agar kepala desa menonaktifkan sekretaris desa tersebut.
Warga sebenarnya sudah mencium dugaan perselingkuhan antara sekdes dengan istri orang itu sejak setahun terakhir ini. Oleh karenanya, warga merasa malu. Apalagi, wanita diduga selingkuhan sekdes sudah bersuami.
Massa ditemui Muspika Wonokerto dan kepala desa. Selanjutnya, audiensi pun berlangsung dengan cukup panas.
Edo, salah satu warga, menyampaikan, dugaan perselingkuhan keduanya itu tidak saja baru-baru ini dilakukan. Namun sudah dilakukan cukup lama. Bahkan, kata dia, sekdes pernah menerima surat peringatan pertama dalam kasus itu. Namun, sekdes tidak menggubrisnya.
"Yang bersangkutan (sekdes) pernah menerima SP 1, itu artinya seharusnya sadar tidak mengulang. Nyatanya malah ngece dan tidak menggubris,” katanya.
Oleh karena itu, ujar dia, warga meminta tindakan tegas dan pasti. Minimal sekdes untuk diskorsing.
Warga lainnya, Hakim, mengungkapkan, dirinya malu dan sudah seharusnya sekdes ditindak secara tegas. Sebab, perbuatan itu telah melanggar norma.
"Kita bicara dari hati dan jiwa, ini masih dalam bulan puasa. Saya hanya ingin mengetuk hati bapak yang terkait. Syukur-syukur yang bersangkutan mengakui,” katanya.
Diakuinya, SP 1 telah dijatuhkan pihak desa. Namun sebagai warga, dirinya meminta agar pihak desa lebih tegas, mengingat setelah turunnya SP 1 pun sekdes masih saja nekat melakukannya.
“SP 1 kurang ada efek jera. Kesampingkan dulu bab SP, langsung ada skorsing. Harapan dari warga bisa bertindak tegas. Kabar ini, di luaran sudah terdengar, di kecamatan, hingga Kabupaten Pekalongan,” ungkapnya.
Kasus itu sudah dua tahun. Selama itu, warga sudah tak kuasa menahan emosinya. Jika kasus ini berlarut-larut, menurut warga, pihak desa dinilai dengan sengaja membiarkan persoalan yang menodai Desa Rowoyoso di bulan suci Ramadhan ini.
Audiensi sempat memanas. Warga meminta pihak desa untuk segera menghentikan sekdes dari jabatannya. Dalam audensi itu, atas desakan warga, kepala desa akhirnya bertindak tegas untuk menonaktifkan sekdes mulai hari Senin, 18 Maret 2024.
Camat Wonokerto Abdul Qoyum, mengatakan, kades telah menentukan langkah. Yakni per hari ini sekdes dinonaktifkan untuk sementara waktu. Sedangkan untuk proses selanjutnya akan berjalan sesuai dengan regulasi yang ada.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: