Luapan Sungai Rendam Puluhan Rumah Warga

Luapan Sungai Rendam Puluhan Rumah Warga

Luapan air sungai merendam jalan dan juga rumah warga.

BATANG - Akibat curah hujan dengan intensitas tinggi sejak Senin (13/01) malam membuat debit air Sungai Jenes meluap. Akibatnya, puluhan rumah di tiga desa wilayah Kecamatan Gringsing terendam banjir.

Ketua Pelaksana BPBD Kabupaten Batang, Ulul Azmi mengungkapkan, tiga desa di wilayah Kecamatan Gringsing yang menjadi korban luapan Sungai Jenes tersebut yakni Desa Sidorejo, Desa Krengseng, dan Desa Yosorejo.

"Sampai siang ini, ketiga desa tersebut masih terendam air banjir, meski sedikit demi sedikit air sudah mulai surut," ungkap Ulul saat dihubungi via telefon, Selasa (14/1).

Ia menyebutkan, di Dukuh Bendosari, Desa Sidorejo ketinggian air yang menggenangi jalan mencapai 30 cm. Sementara itu, dari total jumlah rumah sebanyak 350 unit, yang terdampak banjir ada dua rumah.

Kemudian di Dukuh Sidodadi, Desa Krengseng ketinggian air banjir mencapai 50-70 cm. Dari total jumlah rumah sebanyak 250 unit, yang terdampak air banjir sedikitnya ada 5 unit rumah.

Lalu, di Dukuh Mundu, Desa yosorejo dari total jumlah rumah 400 unit, yang terdampak air banjir ada 30 unit rumah. Sebab, ketinggian air banjir 50-90 cm.

"Penyebab air banjir yang menggenangi tiga desa ini selain diakibatkan curah hujan yang sangat tinggi, juga dikarenakan saluran pembuangan air dari jalan tol semua berakhir di Sungai Jenes. Tak heran jika Sungai Jenes akhirnya meluap," jelas Ulul.

Selain masalah tersebut, kata Ulul, luapan air Sungai Jenes juga diakibatkan karena perlunya dilakukan normalisasi alur sungai dari mulai Gringsing sampai dengan Sidorejo. Sebab, menurutnya kondisi lebar aliran tinggal kurang lebih dua sampai dengan 3 meter saja, dari yang sebelumnya sekitar enam meteran.

"Ini merupakan kewenangan dari BBWS Pemali Juana. Kami berencana untuk mengumpulkan desa yang terlintasi, seperti Mentosari, Gringsing, Lebo, Kebondalem, Yosorejo, Krengseng, Sidorejo dan Plelen untuk membuat proposal kolektif untuk permohonan normalisasi kepada BBWS," pungkasnya. (fel)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: