Mahmudah, Sosok "Kartini" Masa Kini yang Sudah 11 Tahun Mengemudi Mobil Tangki

Mahmudah, Sosok

Mahmudah, seorang wanita dari Purworejo, merupakan salah satu dari mereka. Ia berkontribusi dalam pendistribusian bahan bakar minyak (BBM) dengan truk tangki Pertamina ke berbagai wilayah termasuk Yogyakarta, Purworejo, dan Magelang.-istimewa -

Yogyakarta - Memperingati Hari Kartini tidak hanya melalui seremonial berkebaya. Esensi yang lebih mendalam dari hari bersejarah ini terletak pada mengikuti jejak inspiratif dan ketabahan Kartini.

Di era saat ini, terdapat banyak figur “Kartini” modern yang layak dijadikan contoh. Mahmudah, seorang wanita dari Purworejo, merupakan salah satu dari mereka.

Ia berkontribusi dalam pendistribusian bahan bakar minyak (BBM) dengan truk tangki Pertamina ke berbagai wilayah termasuk Yogyakarta, Purworejo, dan Magelang.

Dengan keberanian yang luar biasa, Mahmudah mempelajari cara mengoperasikan truk besar meskipun sempat dilarang oleh keluarganya. Wanita beranak empat ini kemudian menjadi ahli dalam mengendalikan kendaraan berukuran besar.

“Saya memulai karir sebagai pengemudi pada tahun 1996, mengemudikan bus wisata. Seringkali perjalanan saya jauh dan jarang kembali ke rumah, membuat saya merindukan suami dan anak-anak. Namun, saya menjalani semua ini dengan hati yang tulus,” ungkap Mahmudah.

Setelah berhenti dari pekerjaannya sebagai pengemudi bus wisata, Mahmudah memilih untuk bergabung sebagai Operator Mobil Tangki di PT Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Rewulu Yogyakarta.

“Saya telah bekerja sebagai Operator Mobil Tangki sejak tahun 2013 hingga sekarang. Awalnya, pekerjaan ini cukup menantang karena saya harus menyesuaikan diri dengan cuaca yang sangat panas dan mengangkat pipa berat untuk mengisi BBM ke dalam truk tangki,” tutur Mahmudah.

Setelah 11 tahun berprofesi sebagai Operator Mobil Tangki, Mahmudah merasa gembira dan bersyukur karena pekerjaannya tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat Indonesia, tetapi juga memungkinkannya untuk lebih sering menghabiskan waktu bersama keluarga di Purworejo.

“Alhamdulillah, saya merasa lebih bersyukur sekarang karena jam kerja yang teratur dan libur dua hari. Ini memungkinkan saya untuk pulang dari Jumat sore hingga Minggu,” ujar Mahmudah.

Sebagai pengemudi truk wanita, Mahmudah sering menimbulkan keheranan di kalangan pengemudi lain. Ia ingat saat mendapat komentar dari pengemudi lain, “Tidak salah? Mengapa wanita yang mengemudi (supir) dan pria yang menjadi asisten (kernet)?”

Mahmudah hanya tersenyum mendengar komentar tersebut.

Walaupun Mahmudah adalah pengemudi truk tangki wanita satu-satunya di PT Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Rewulu Yogyakarta, menurut Joko Isnanto, pengawas Operator Mobil Tangki di terminal tersebut, kinerja Mahmudah sangat baik dan setara dengan pengemudi pria lainnya.

“Kami memperlakukan Mahmudah sama seperti Operator Mobil Tangki lainnya. Mahmudah memiliki kinerja yang baik, dia komunikatif, selalu siap saat diberi tugas, dan tidak pernah ada masalah dengan rekan kerja pria,” kata Joko.

R.A Kartini pernah berkata, “Tidak ada yang mustahil di dunia ini! Apa yang hari ini kita anggap mustahil, besok bisa menjadi kenyataan yang tak terbantahkan!”

 

Ungkapan tersebut tercermin dalam diri Mahmudah. Bagi sebagian orang, wanita menjadi pengemudi truk mungkin terdengar mustahil, tetapi bagi Mahmudah, itu adalah kenyataan yang ia jalani dengan penuh semangat. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: