Manajemen Gojek: Kami Selalu Terbuka terhadap Aspirasi Mitra

Manajemen Gojek: Kami Selalu Terbuka terhadap Aspirasi Mitra

KOTA - Menanggapi aksi demo ratusan driver mitra Gojek sampai menggeruduk kantor perwakilan Gojek di Kota Pekalongan pada Kamis (26/9), manajemen Gojek memberikan penjelasan.

VP Regional Corporate Affairs Gojek, Michael Say, menjelaskan bahwa pada dasarnya pihaknya selalu terbuka terhadap aspirasi yang disampaikan. "Dimanapun kami beroperasi, kami selalu terbuka menyambut aspirasi mitra driver kami dan kami menghargai masukan-masukan yang dapat membuat Gojek menjadi semakin baik," jelasnya melalui tanggapan tertulis yang diterima Radar Pekalongan, Jumat (27/9) petang.

Pihaknya juga menyayangkan tindakan pengrusakan yang dilakukan oleh beberapa oknum di kantor Gojek di Pekalongan. Menurutnya, demo tidak perlu dilakukan apalagi sampai mengganggu ketertiban umum. "Kami selalu terbuka terhadap aspirasi mitra dan telah memiliki wadah resmi yang kami lakukan secara berkala dengan mitra kami, sehingga tanpa aksi/demo pun seluruh aspirasi mitra dapat disampaikan," lanjutnya.

Michael menuturkan bahwa aksi yang dilakukan oleh beberapa oknum driver online ini tidak sesuai dengan prinsip kemitraan Gojek. "Hal ini melukai hubungan baik yang telah dibangun oleh selama ini," ungkapnya.

Mengenai tarif, Michael Say menjelaskan bahwa Pemerintah telah meregulasi tarif ojek online (ojol) melalui Peraturan Menteri Perhubungan RI Nomor 12 yang belum lama ini diberlakukan di Pekalongan. "Mengenai hal ini, kami menghormati aturan yang dikeluarkan dan kami yakin pemerintah memiliki banyak pertimbangan dalam menerapkannya, untuk keberlangsungan pendapatan dan kesejahteraan mitra," terangnya.

Dijelaskan bahwa insentif merupakan bentuk apresiasi kepada mitra atas kinerja mereka. Penyesuaian jumlah poin dilakukan untuk menjaga keberlangsungan pendapatan mitra secara jangka panjang. Hal ini penting untuk memastikan adanya inovasi berkelanjutan sehingga Gojek dan para mitra kami terus menjadi pilihan utama masyarakat.

Skema insentif akan selalu menyesuaikan dengan kondisi pasar karena tujuan utama skema insentif adalah untuk mengupayakan titik temu terbaik antara permintaan pelanggan dan ketersedian mitra Gojek.

"Fokus kami pada kesejahteraan mitra tidak hanya terbatas pada tarif dan insentif. Sejak awal, Gojek telah memiliki ragam inisiatif yang menjadikan mitra driver kami terdepan dalam kualitas pelayanan sehingga terus menjadi pilihan pelanggan. Kami mempelopori pelatihan pengembangan skill dan pengetahuan (BBM), akses untuk pengelolaan keuangan (Gojek Swadaya), hingga pemutakhiran aplikasi mitra driver Gojek," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, ratusan driver Gojek menggeruduk kantor perwakilan Gojek Pekalongan di Jalan KH Ahmad Dahlan, Kelurahan Tirto, Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan, Kamis (26/9).

Mereka melakukan aksi unjuk rasa, sebagai buntut adanya pemberlakuan tarif baru dan pengurangan insentif. Adanya kebijakan tarif baru itu dianggap menjadi penyebab orderan semakin sepi.

Berkaitan dengan insentif atau bonus, para driver yang merupakan mitra Gojek tersebut meminta agar besaran insentif yang saat ini sudah dikurangi menjadi Rp50 ribu dikembalikan seperti semula, yakni Rp80 ribu.
Aksi tersebut mendapat penjagaan ketat aparat kepolisian dari Polres Pekalongan Kota dan Brimob Pekalongan. Massa sempat emosi, lantaran keinginan mereka untuk bertemu dengan kepala kantor tidak terpenuhi.

Mereka akhirnya melampiaskan kekesalan dengan merobek spanduk di depan kantor perwakilan dan membakarnya. Massa juga sempat terlibat aksi saling dorong dengan aparat yang berjaga, hingga kaca pintu kantor pecah. (way)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: