Geger! Bocah Kelas 4 SD di Desa Tanjungkulon Kabupaten Pekalongan Meninggal Tak Wajar

Geger! Bocah Kelas 4 SD di Desa Tanjungkulon Kabupaten Pekalongan Meninggal Tak Wajar

Bocah kelas 4 SD dari Desa Tanjungkulon Kecamatan Kajen Kabupaten Pekalongan yang meninggal tak wajar sempat dirawat di rumah sakit.-Dok Warga-

KAJEN,RADARPEKALONGAN.DISWAY.ID - Masyarakat Desa Tanjungkulon, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan, digegerkan dengan kematian seorang bocah kelas 4 SD. Pasalnya, korban dinilai meninggal secara tidak wajar. Spekulasi penyebab kematian korban pun menyeruak menjadi bahan perbincangan warga.

Dari informasi yang diperoleh, korban meninggal berinisial JIM (10). JIM ini ditemukan oleh neneknya dalam kondisi kritis di sekitar rumahnya. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya akhirnya tak tertolong.

Kematian korban pun menjadi perbincangan publik masyarakat Kajen, terutama warga desa setempat. Di warung hingga grup-grup WA, kematian bocah malang ini menjadi bahan perbincangan hangat.

Memang belum diketahui penyebab pasti kematian korban. Ada yang menyebut jika korban meninggal diduga akibat dikeroyok orang. Namun, ada pula yang menyebutkan jika korban meninggal setelah jatuh dari truk gandeng saat di Comal, Kabupaten Pekalongan.

Baca juga:Dua Warga Desa Curugmuncar Tewas Tenggelam di Karawang, Kakak-beradik, Salah Satunya Mantan Kades Curugmuncar

"Ini lagi ramai ada anak SD yang meninggal karena diduga dikeroyok di Tanjungkulon. Memang masih simpang siur. Ada juga yang nyebut meninggal karena jatuh dari truk," tutur Aris, warga Kajen, saat ngopi di salah satu warung di Kota Kajen, Kamis, 2 Mei 2024.

Udah (44), warga Desa Tanjungkulon, mengakui kematin JIM menjadi perbincangan warga setempat. Di grup-grup WA di desa, bahkan disebutkan jika korban meninggal lantaran dikeroyok. Namun, ada juga yang mengatakan korban jatuh dari truk.

"Saya dengar karena sempat ramai. Namun, penyebab kematiannya masih simpang siur," ujar dia.

Menurutnya, korban sejak kecil tidak hidup bersama kedua orang tuanya. Ibunya bekerja sebagai TKI di luar negeri. Sedangkan ayahnya sudah cerai dengan ibunya. Korban dirawat oleh bibinya di Desa Tanjungkulon.

"Ada juga informasi jika anak ini pamit mau pergi ke mana, tapi seharian ndak pulang. Tiba-tiba gletak neng kebun dengan kondisi penuh luka," kata dia.

Kepala Desa Tanjungkulon Amsori, dikonfirmasi Kamis siang, membenarkan ada anak SD di desanya yang meninggal tak wajar. Namun, dari informasi yang diperolehnya anak itu jatuh dari truk gandengan di Comal. Kata dia, berdasarkan informasi yang diperolehnya, anak tersebut bukan meninggal akibat dianiaya.

"Anak ini diantar ke rumahnya tapi ndak ada yang melihat siapa yang mengantar. Simbahnya yang menemukan dalam kondisi kritis. Kejadiannya hari Senin atau Selasa kemarin," katanya. 

Menurutnya, korban sempat dilarikan ke rumah sakit. Namun, nyawanya akhirnya tak tertolong. "Ibunya TKI di luar negeri, bapaknya sudah cerai. Dia dirawat simbahnya di rumahnya di sini," ungkapnya.

Kanit PPA Satreskrim Polres Pekalongan, Ipda Yon Rizky, dikonfirmasi terpisah mengatakan, pihak keluarga korban sudah melapor ke Unit 2 Satreskrim Polres Pekalongan. Namun, kata dia, tidak ada saksi yang mengetahui peristiwa tersebut. "Pelaporan sudah diterima yang piket kemarin mas," kata dia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: