Adu Banteng Motor Vs Motor, Nyawa Pelajar SMP di Sragi Kabupaten Pekalongan Melayang

Adu Banteng Motor Vs Motor, Nyawa Pelajar SMP di Sragi Kabupaten Pekalongan Melayang

Korban kecelakaan lalu lintas Arief (13), pelajar SMPN 1 Sragi, saat di RSUD Kraton.-Hadi Waluyo-

KAJEN, RADARPEKALONGAN.CO.ID - Laka lantas adu banteng motor vs motor di Sragi, nyawa pelajar SMP di Sragi Kabupaten Pekalongan melayang. 

Untuk itu, jangan beri kesempatan anak di bawah umur kendarai sepeda motor di jalan raya. Pasalnya, nyawa bisa melayang di jalanan akibat kecelakaan lalu lintas.

Kecelakaan lalu lintas adu banteng dua motor merenggut nyawa seorang pelajar SMP di Kabupaten Pekalongan terjadi di Jalan Sragi-Tegalsuruh di Kelurahan Sragi, Kabupaten Pekalongan, Sabtu malam, 31 Agustus 2024, sekitar pukul 22.30 WIB. 

Namun, kejadian laka lantas ini baru dilaporkan ke Satlantas Polres Pekalongan pada Senin, 2 September 2024, pukul 09.30 WIB.

Kanit Gakkum Satlantas Polres Pekalongan Ipda Budi Harsudiyanto Seto Aji, Senin, 2 September 2024, membenarkan peristiwa kecelakaan lalu lintas di Jalan Raya Sragi pada Sabtu malam tersebut. 

Baca juga:Pelajar dari Desa Sastrodirjan Tewas Disambar Truk di Jalan Mandurorejo, Kota Kajen

Ia menyebutkan, kecelakaan itu melibatkan dua sepeda motor, yakni Honda Supra nopol G-5092-UI dengan Honda Scoopy nopol G-5301-AI. 

Dikatakan, pengendara motor Supra adalah Arief Widodo (13), pelajar SMPN 1 Sragi, warga Dukuh Pesantren, Kelurahan Sragi. Sementara, pengendara motor Scoopy ialah M Gilang C Mahardika (30), warga Desa Bulaksari, Kecamatan Sragi.

"Akibat kecelakaan ini, korban Arief meninggal di rumah sakit akibat mengalami luka berat," ujar Ipda Budi.

Disebutkan, semula pengendara motor Supra melaju dari utara ke selatan. Sesampainya di TKP, mendahului sepeda motor tidak dikenal yang berada di depannya, sehingga masuk lajur lawan.

Pada saat bersamaan, kata dia, dari arah depan melaju motor Scoopy yang dikendarai Arief. Karena jarak yang dekat sehingga tidak dapat menghindar dan terjadi kecelakaan lalu lintas. 

Akibat kejadian tersebut, kedua pengendara mengalami luka-luka. Keduanya dirawat di RSUD Kraton. Namun, korban Arief akhirnya meninggal dunia saat menjalani perawatan di rumah sakit.

Ia mengimbau kepada orang tua untuk tidak memberikan fasilitas sepeda motor kepada anaknya yang masih di bawah umur. Sebab, anak di bawah umur saat mengendarai kendaraan bermotor emosinya belum stabil. 

"Jika memberikan motor ke anak di bawah umur justru menjerumuskan anak. Sangat berbahaya saat anak-anak melaju di jalanan. Egonya masih tinggi. Emosinya belum stabil," pesan dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: