Sejarah Teh Bandulan Pekalongan, Minuman Legendaris yang Kerap Dijadikan Oleh-oleh Khas Pekalongan

Sejarah Teh Bandulan Pekalongan, Minuman Legendaris yang Kerap Dijadikan Oleh-oleh Khas Pekalongan

Sejarah Teh Bandulan Pekalongan-Instagram.com/tehbandulan.official-Instagram

RADAR PEKALONGAN.DISWAY.ID - Kamu orang PEKALONGAN? Pastinya tak asing dengan minuman Teh Bandulan PEKALONGAN. Yap, pelopor Teh dan juga Teh kemasan ready to drink di PEKALONGAN ini sudah melegenda. Dan kini sudah dianggap sebagai salah satu buah tangan yang bisa dibeli ketika berwisata di PEKALONGAN

Dalam Buku Pekalongan yang (tak) Terlupakan karya M Dirhamsyah (2014), Teh Bandulan mulai diracik oleh Thang Tjeng Kiat bersama istrinya Kho Pek Ngoo pada 1933. Teh Bandulan awalnya diproduksi di sebuah gudang rumah di Gang Derpowangsan Kelurahan Sugih Waras, Jalan Patiunus.

Sama seperti produk rintisan lainnya, di masa lalu Teh Bandulan diproduksi dalam jumlah sedikit. Pada masa lalu, perluasan wilayah pemasaran teh sering dilakukan tanpa sengaja. Di kisaran tahun 1950-an,10 bungkus teh dititipkan kepada saudara Thang Tjeng yang tinggal di Semarang sebagai oleh-oleh. Tak disangka, lewat cara ini Teh Bandulan banyak diminati dan mendapatkan banyak pesanan. 

Masih dari data buku yang sama, Teh Bandulan diteruskan oleh Willyanto, cucu dari Thang Tjeng Kiat. Untuk mendapatkan cita rasa yang pas, perusahaan ini hanya mau menerima daun teh dari Sukabumi dan bunga melati dari Purbalingga. 

Teh Bandulan sendiri punya cita rasa yang khas. Dimana diracik dari daun teh dengan campuran bunga gambir dan bunga melati.

Di bawah pimpinan Willy, kini pabrik Teh Bandulan sudah semakin berkembang. Dan menambah pabrik baru seluas 1,5 hektare di Jalan Ahmad Yani dan memiliki ratusan karyawan. 

Tak hanya teh tubruk, saat ini Teh Bandulan juga telah hadir menyesuaikan perkembangan zaman. Tak hanya disajikan siap minum di gelas, ada juga dengan kemasan botol ukuran sedang. Sekarang pun mereka juga mengembangkan produk Air Mineral Bandulan. (nov) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: buku pekalongan yang (tak) terlupakan