Tanam Bibit Buah dengan Planter Bag, Upaya Warga Kota Pekalongan Hadapi Adapsi Perubahan Iklim
Upaya Kelurahan Padukuhan Kraton Adaptasi Perubahan Iklim dengan metode tanam Planter Bag.-FOTO-Dok. Istimewa
RADARPEKALONGAN.DISWAY.ID - Dalam upaya Adapsi Perubahan Iklim di Kota Pekalongan. Warga asal Kelurahan Padukuhan Keaton, Kota Pekalongan tanam bibit buah dengan Planter Bag.
Dengan dukungan pemerintah Kota Pekalongan bersinergi dengan Kemitraan Partnership melalui Kelompok Kerja Perubahan Iklim (Pokja PI) Padukuhan Kraton melaksanakan aksi nyata berupa penanaman bibit buah menggunakan media planter bag baru-baru ini.
BACA JUGA:Kantah Batang Lakukan Konservasi Kawasan Pantai Kuripan dengan Tanam 100 Cemara Laut
Aksi nyata ini sebagai bentuk komitmen menghadapi perubahan iklim menjadi penting untuk diimplementasikan di berbagai sektor termasuk di wilayah Padukuhan Kraton yang kini terdampak perubahan iklim, sehingga metode penanaman bibit dengan planter bag dipilih karena memiliki beberapa keuntungan. Selain tidak membutuhkan lahan kering, metode ini juga dikenal lebih mudah dalam perawatan dan pemindahan jika dibutuhkan.
BACA JUGA:SUV 7 Penumpang Citroen C3 Aircross Punya Sederet Fitur Andalan
“Kami terus bekerjasama dengan pokja PI kegiatannya selalu kami dukung dan support dalam rangka penghijauan kembali di beberapa lokasi di wilayah Padukuhan Kraton," ujar Lurah Padukuhan Kraton, Widya Putry Nugroho, dalam keterangan yang dibagikan belum lama ini.
BACA JUGA:Pemalsu Celana Cardinal Divonis 2 Tahun 4 Bulan oleh Pengadilan Negeri Pekalongan
"Kami menyambut baik, seperti yang kita tahu wilayah kami khususnya Pabean yang semula wilayah hijau karena terdampak rob banyak tanaman yang mati dan banyak sekali lahan-lahan tergenang Oleh karena itu kita usahakan kembali untuk menghijaukan karena banyak lahan yang tergenang tidak bisa ditanami, kita memakai planter bag atau disebut tabulampot untuk menanam buah-buahan tersebut yang difasilitasi oleh pokja PI Padukuhan Kraton,” imbuh dia.
BACA JUGA:Tangguh dan Garang! Inilah Rekomendasi Mobil Pick Up yang Cocok untuk Angkut Hewan Qurban 2024
Widya menjelaskan bahwa sejak tahun 2012 sampai saat ini, kurang lebih 50 hektare lahan yang semula sawah terdampak rob dan belum dapat dimanfaatkan karena kondisi airnya masih asin.
BACA JUGA:Gerbangtara Jadi Wadah Menyalurkan Ide-ide Anak Muda untuk Pembangunan IKN
Namun tidak hanya berhenti di tempat, pihaknya telah melakukan adaptasi perubahan iklim dengan mengubah lahan tersebut menjadi tambak ikan meski diakui berapa kali gagal disebabkan oleh rob yang kembali datang di saat ikan belum besar.
Meski demikian, masyarakat sekitar bersam pokja PI, LKK, RT/RW tetap berupaya kembali mengusahakan untuk menanami ikan dan menghijaukan wilayah dengan menanam buah dan sayur mayur di pekarangan rumah mereka.
BACA JUGA:Harga Cacing Tanah Hasil Budidaya Warga Binaan Rutan Kelas IIA Pekalongan Tembus Rp70 Ribu/Kilogram
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: