Dinsos Kabupaten Pekalongan Bantu Pemulangan Pasutri Terlantar di Papua, Tergiur Iklan Manis Loker di Fb
Falah saat bekerja di perkebunan sawit di Papua.-Tangkapan layar media sosial.-
KAJEN,RADARPEKALONGAN.DISWAY.ID - Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Pekalongan bantu pemulangan pasangan suami istri (pasutri) dari Desa Winduaji, Kecamatan Paninggaran, yang terlantar di Papua. Pasutri ini adalah Namru Falah (25) dan Ega Sasilya (18).
Pasutri ini melarikan diri dari tempatnya bekerja di perkebunan sawit lantaran beban kerja dan upahnya tak sesuai harapan. Keduanya berangkat ke Papua lantaran tergiur iklan manis lowongan pekerjaan (loker) di Facebook (Fb). Kisah pasutri ini viral di media sosial beberapa waktu lalu.
Kepala Desa Winduaji Muamal, Kamis, 6 Juni 2024, membenarkan jika pasutri yang terlantar di Papua dan meminta bantuan untuk pulang ke kampung halamannya adalah warganya. Keduanya berasal dari Dukuh Winduaji Barat Rt 002 Rw 001.
"Keduanya ini baru berangkat sekitar 20 hari ke Papua untuk bekerja. Namun keduanya kabur dari lokasinya bekerja karena tidak sesuai dengan janji-janji saat akan diberangkatkan ke sana," kata Muamal.
Baca juga:SPN Kabupaten Pekalongan Tolak Tapera, Ini Alasannya
Dikatakan, pasutri ini tidak sendirian. Ada 10 orang yang berangkat ke Papua bersama keduanya. Ada dari Madura, Yogjakarta dan lainnya. Pada saat video itu viral di medsos, sudah ada enam orang yang berhasil dipulangkan ke kampung halamannya masing-masing.
Empat orang pada saat itu belum bisa pulang, termasuk pasutri dari desanya tersebut. "Keduanya bingung dan ngadu dengan keluarganya untuk bisa pulang. Saat kabur, mereka hidup di masjid. Untuk makan saja harus minta-minta," kata dia.
Pasutri ini sudah menikah sekitar 1,5 tahun. Pasangan ini belum dikaruniai anak. Untuk merubah nasib, keduanya pun sepakat merantau untuk bekerja. Pasalnya, di Paninggaran Falah bekerja serabutan dengan penghasilan yang pas-pasan.
"Saat melihat ada iklan lowongan pekerjaan di Facebook, keduanya tertarik lantaran janji-janjinya luar biasa. Keduanya akhirnya berangkat ke Papua, namun ternyata di sana jauh berbeda dari janji-janji dari PT yang memberangkatkannya," kata dia.
Menurutnya, pihak keluarga pasutri ini sudah menghubungi pihak desa untuk meminta bantuan. Ia pun sudah koordinasi dengan pihak kecamatan dan Dinas Sosial Kabupaten Pekalongan. Sebab, biaya untuk memulangkan keduanya cukup besar.
"Jika naik pesawat, tiketnya untuk satu orang Rp 4 juta. Itu baru nyampai Surabaya. Jika naik kapal, biayanya sekitar Rp 1,5 juta per orang, namun waktu perjalanannya akan lebih lama," ungkap dia.
Sementara itu, Plt Dinas Sosial Kabupaten Pekalongan Agus Dwi Nugroho mengatakan, begitu mengetahui ada warga Desa Winduaji yang terlantar di Papua, pihaknya langsung koordinasi dengan Sentra Pelayanan Sosial di Papua. Kedua pasutri ini pun langsung dipindah dari masjid ke penampungan yang lebih layak.
"Saat di masjid kurang terurus, di penampungan ada kasurnya, ada makannya. Sudah layak lah," ujar dia.
Langkah selanjutnya, pasutri ini diurus untuk dipulangkan ke Jawa. Keduanya pun sudah diberangkatkan ke Surabaya menggunakan kapal laut. Sebab, keduanya tidak ada KTP sehingga tidak bisa membeli tiket pesawat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: