Keberanian Bung Karno Menandingi Olimpiade dengan GANEFO, Buntut Kecaman IOC terhadap Indonesia

Keberanian Bung Karno Menandingi Olimpiade dengan GANEFO, Buntut Kecaman IOC terhadap Indonesia

Pembukaan GANEFO pertama di GBK-kompaspedia.kompas.id-

Bung Karno menganggap bahwa IOC juga melakukan pertimbangan politik pada ajang olahraga, menurutnya IOC pernah mengucilkan RRC, tidak ramah pada Republik Arab Bersatu, dan masih banyak lagi.

BACA JUGA:Sosok Pemain Keturunan Indonesia yang Pernah Bermain di Tottenham Hotspur, dan Menjadi Pemain Terbaik AFC 2015

Sang proklamator itu menganggap bahwa olahraga memang tidak bisa dijauhkan dari politik, alhasil pembentukan GANEFO pun dimaksudkan Soekarno untuk mengaitkan olahraga dengan politik.

Terbentuknya GANEFO seolah menjadi pembuktian Soekarno pada dunia bahwa olahraga bisa dijadikan alat perlawanan atas neo-imperialisme dan neo-kolonialisme.

GANEFO pertama kali terselenggara pada hari Sabtu, 10 November 1963, diikuti oleh 2700 atlet dari 51 negara di Asia, Eropa, Afrika, dan Amerika Latin. Pembukaan yang dihadiri langsung oleh Presiden Soekarno itu dilakukan di Stadion Gelora Bung Karno.

Berikutnya, GANEFO diselenggarakan di Phnom Penh, Kamboja pada tanggal 25 November 1966. Penyelenggaraan GANEFO yang kedua sekaligus terakhir itu hanya diikuti 17 negara dari benua Asia.

BACA JUGA:Langsung Disambut! Pemain Keturunan Setinggi 1,8M Bisa Bela Timnas Indonesia Tanpa Naturalisasi, Siapa?

BACA JUGA:Resmi Dinaturalisasi! Ole Romeny dan Kevin Diks Bangga Bisa Perkuat Timnas di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Di tahun-tahun itu kekuasaan Presiden Soekarno sebenarnya sudah mulai goyah, akibat adanya peristiwa yang biasa disebut Gerakan 30 September.

GANEFO ketiga seharusnya direncanakan berlangsung di Korea Utara pada tahun 1970, namun hal tersebut tak kunjung terselenggara sampai organisasi penyelenggaranya bubar.

Meskipun tak berlangsung lama, penyelenggaraan GAENFO telah membuat Indonesia menyita perhatian dalam perpolitikan dunia. Nama Bung Karno dan Indonesia semakin terdengar dalam pentas perpolitikan global.

Indonesia tercatat kembali mengikuti ajang Olimpiade pada tahun 1968 di Meksiko, saat itu Indonesia mengirim kontingen yang cukup kecil, hanya terdiri dari 6 atlet dari cabang renang dan angkat besi.

BACA JUGA:Jadi Mereka, Orang Dibalik Proyek Naturalisasi Timnas Indonesia, Siapa Saja?

Sejak saat itu, sampai kini Indonesia masih aktif berpartisipasi pada ajang Olimpiade dan total telah meraih 32 medali.

Demikian kisah tentang keberanian Bung Karno menandingi Olimpiade dengan GANEFO, sebagai buntut dari kecaman IOC atas Indonesia.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: