Terbuka Harus, Tapi Jangan Telanjang

BATANG - Wakil Bupati Batang, H Suyono MSi, mengapresiasi kegiatan uji publik keterbukaan informasi publik (KIP) bagi badan publik yang dibidani Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Batang, Selasa (24/9), di Hotel Dewi Ratih. Namun, dia mengingatkan bahwa keterbukaan informasi itu tidaklah sama dengan ketelanjangan.

"Harus dibedakan. Sebagai penyelenggara pemerintahan, kita tentu harus bersemangat keterbukaan, transparansi terhadap publik. Namun, tidak semua informasi serta merta bisa di-share ke publik," ungkapnya.

Di era keterbukaan informasi saat ini, kata Suyono, adalah wajar jika masyarakat menginginkan mendapatkan akses dan produk informasi sebanyak mungkin dari pemerintah. Namun, aturan perundangan juga disebutnya memberikan batasan tentang mana informasi yang boleh dan tidak untuk dibagikan. "Bahwa tidak semua informasi pemerintahan boleh dibuka untuk umum. Terbuka itu harus, tetapi jangan telanjang. Ada batasan, ada kaidah kepatutan," tandasnya.

Dia mengapresiasi gelaran uji publik yang ternyata jadi yang pertama di Jawa Tengah. Terlebih, Pemkab Batang juga sudah beberapa kali mendapatkan penghargaan dari Komisi Informasi Provinsi.

Kepala Diskominfo Batang, Drs Jamal Abdul Naser MM mengungkapkan, uji publik dilakukan terhadap 10 badan publik perangkat daerah dan 10 badan publik desa. Mereka sebelumnya telah melalui tahapan seleksi dan verifikasi yang ketat. "Nantinya, badan publik yang mendapatkan nilai tertinggi akan mendapatkan apresiasi dari Pemkab, baik OPD maupun desa," ucapnya.

Adapun, proses uji publik menghadirkan sejumlah panelis yang kompeten di bidangnya. Selain Sekda Batang, Drs H Nasikhin MH, juga ada akademisi Undip Dr Amirudin MA, Dekan Fakultas Hukum Unikal, Dr Nurul Huda SH MHum, Asisten I Sekda Batang, serta pejabat Dispermades Provinsi Jateng. (sef)

Sumber: