Doktor Pertama Telah Lahir di ITSNU Pekalongan, Ali Imron Promosi Doktor Ilmu Manajemen di Unsoed

Doktor Pertama Telah Lahir di ITSNU Pekalongan, Ali Imron Promosi Doktor Ilmu Manajemen di Unsoed

--

RADARPEKALONGAN.DISWAY.ID - ITSNU Pekalongan berkomitmen mencetak Doktor-doktor baru dalam rangka meningkatkan kualitas dan kompetensi dosen agar menjadi lebih cepat maju dan terakreditasi Unggul. Salah satunya yakni Ali Imron yang telah berhasil melaksanakan sidang terbuka promosi doktor di bidang Ilmu Manajemen Konsentrasi Manajemen Pemasaran.

Sidang dilaksanakan Rabu 28 Agustus 2024 di Gedung Laboratorium Terpadu lantai 6 FEB Unsoed Purwokerto. 

Dirinya berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul Upaya Meningkatkan Daya Saing Merek Melalui Pembelajaran Merk Digital Pada UKM (Studi Pada UKM Batik Di Kabupaten dan Kota Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah) Di hadapan penguji eksternal Prof. Diana Sari, Ph.D dari Universitas Padjajaran Bandung dan penguji internal yang terdiri dari Prof. Suliyanto, MM, Dr. Weni Novandari, MM, Dr. Lusi Suwandari, M.Si, Dr. Rahab, M.Sc beserta Prof. Dr. Siti Nurhayati, MS selaku Promotor dan Dr. Nur Choirul Afif, M.Si selaku co-promotor telah berhasil mempertahankan kebaruannya tentang branding UKM yaitu SMEs Digital Brand Learning (Pembelajaran Digital merek pada UKM). 

Penyerahan hasil kelulusan diserahkan langsung oleh Rektor Unsoed yaitu Prof.Dr.Ir Akhmad Sodiq M.Sc.,Agr.,IPU.,ASEAN Eng dengan IPK 3,78

Pada sidang terbuka tersebut juga dihadiri oleh Ketua PCNU Kabupaten Pekalongan Drs. KH. Muslikh Khudori, MSI, Ketua Badan Pelaksana dan Penyelenggara ITSNU Pekalongan Drs. Imronudin, MSI beserta jajaran pengurusnya. Selain itu juga segenap pengelola dan civitas ITSNU Pekalongan, mahasiswa DIM dan keluarga Ali Imron.

Definisi SMEs Digital Brand Learning (Pembelajaran Digital merek pada UKM), kata Ali Imron adalah suatu cara dalam menciptakan pengetahuan tentang digital branding yang meliputi designing, implementing, managing and measuring dalam sebuah organisasi dengan cara socialization, externalization, combination dan internalization. 

“Akhirnya, peningkatan socialization, externalization, combination dan internalization dalam konteks digital branding akan menjadikan pelaku UKM menyadari dan memahami pentingnya strategi branding secara digital dan akan mengaktifkan brand competitiveness chain pada usaha kecil dan menengah,” terangnya.

Dijelaskan Ali Imron, Penelitian ini merupakan sebuah studi kuantitatif berbasis survey yang dilaksanakan di wilayah Provinsi Jawa Tengah Kabupaten Pekalongan, dengan fokus pada pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) di sektor batik. Pekalongan diakui sebagai pusat batik yang terkenal di Indonesia, dengan warisan budaya batik yang kaya dan terkenal di dunia. 

Pekalongan telah menjadi tujuan wisata yang populer dan kontributor utama dalam produksi batik nasional, menyumbang sekitar 70 % dari produksi batik Indonesia. 

“Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi daya saing merek UKM batik di Pekalongan. Teknik sampling yang digunakan adalah non-probability purposive sampling, dengan kriteria yang meliputi UKM batik yang telah berusia minimal satu tahun pada tahun 2023, menggunakan sistem informasi dan teknologi dalam pemasaran dan branding, serta berada dalam fase pertumbuhan dengan jumlah sampel 280 UKM,” terangnya.

Penelitian ini, lanjutnya, memberikan wawasan penting bagi para pelaku usaha, pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya dalam memahami faktor-faktor yang mempengaruhi daya saing merek UKM batik di Pekalongan. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang dinamika industri batik dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, diharapkan dapat diambil langkah-langkah strategis yang tepat untuk meningkatkan daya saing dan pertumbuhan UKM batik, serta memperkuat posisi Pekalongan sebagai pusat batik yang terkemuka di Indonesia.

“Implikasi penelitian ini merangsang perkembangan teori pembelajaran brand digital sebagai suatu pendekatan yang efektif dalam mengelola dan memoderasi hubungan antara nilai brand, pembeda brand, dan daya saing brand di era digital. Implikasi penelitian memberikan kontribusi pada pengayaan teori tentang nilai brand dan daya saing brand dengan menyoroti pentingnya elemen pembeda brand dan peran pembelajaran brand digital sebagai faktor moderasi dalam hubungan tersebut,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: