Tetap Semangat, Empat Siswa SMPLB Jalani UN

"Untuk tahun ini, ada tujuh siswa yang mengikuti ujian. Tiga mengikuti ujian sekolah dikarena mereka golongan c atau tuna grahita. Dan empat lainnya, yakni tuna daksa dan tuna rungu melaksanakan UNKP," terang Kepala SLB Batang, Sujarwo, Rabu (24/4).

Menurut Jarwo, anak didiknya antusias melaksanakan ujian. Oleh karenanya, antara ujian sekolah Tuna Grahita dengan golongan lainnya akhirnya digabung dan diadakan di waktu yang sama. Sehingga mereka bisa saling memotivasi karena mereka tidak sendirian dalam melaksanakan ujian.

Untuk pelaksanaan ujian bagi tuna grahita juga dilakukan pendampingan oleh pengawas. Karena menurutnya terkadang anak didiknya belum bisa mencerna apa yang dimaksud dalam soal tersebut, sehingga masih butuh arahan. Juga diperlukan pendampingan untuk mereka bisa mengisi jawaban dengan benar.

"Untuk tuna grahita ini memang bukan Ujian Nasional, karena secara IQ mereka memang sudah di bawah rata-rata. Sehingga mereka hanya melakukan ujian sekolah saja," imbuh Jarwo.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jateng Wilayah 13, yang diwakili stafnya, Tri Nur Utomo, mengapresiasi semangat siswa SMPLB di Batang yang mengikuti ujian. Pihaknya juga tidak mempermasalahkan pelaksanaan ujian sekolah dan UNKP yang dilaksanakan bebarengan. Karena itu sudah menjadi hak sekolah sebagai penyelenggara. Yang jelas, hal tersebut berdampak positif bagi anak.

Di wilayah 13 hampir semuanya menggelar UNKP jenjang SMPLB, Kecuali di Kabupaten Pekalongan. Di Batang ada satu sekolah, Kota Pekalongan satu sekolah, dan empat sekolah di Kabupaten Kendal.

"Kami apresiasi semangat guru wali murid dan peserta yang mendukung pelaksanaan ujian ini. Dan kami harap ini bisa menginspirasi masyarakat lainnya agar bisa menyekolahkan anak berkebutuhan khusus di SLB. Sehingga pendidikan mereka bisa terlayani," pungkasnya. (Nov)

Sumber: