Kapolres Pekalongan Giat Silaturahmi dengan Tokoh Agama, Ajak Jaga Kondusivitas Selama Pilkada 2024
Kapolres Pekalongan AKBP Doni Prakoso Widamanto silaturahmi di kediaman pimpinan Pondok Pesantren Baitul Muqoddas KH Tajudin Sorikh di Kranji. -Hadi Waluyo-
KAJEN, RADARPEKALONGAN.CO.ID – Selama tahapan Pilkada 2024, Kapolres Pekalongan AKBP Doni Prakoso Widamanto giat jalin silaturahmi dengan tokoh agama di Kota Santri.
Tokoh agama diajak untuk menciptakan kondusivitas kamtibmas selama Pilkada 2024.
Kapolres Pekalongan AKBP Doni Prakoso Widamanto, didampingi Kapolsek Kedungwuni Iptu R Yonanta Edy Pranawa menjalin silaturahmi dengan tokoh agama di wilayah Kecamatan Kedungwuni, Rabu, 2 Oktober 2024.
Kapolres dalam kesempatan itu bertemu dengan KH Tajudin Sorikh di kediamannya di Desa Kranji, Kelurahan Kedungwuni Timur, Kecamatan Kedungwuni. KH Tajudin Sorikh merupakan pimpinan dari Pondok Pesantren Baitul Muqoddas.
Kunjungan dan silaturahmi Kapolres dan jajaran disambut hangat oleh pimpinan pondok pesantren. Kunjungan ini dilaksanakan dalam upaya untuk memperkuat silaturahmi dan menjalin komunikasi serta kemitraan pihak keamanan dengan tokoh ulama.
"Pertemuan ini dilakukan guna mempererat tali silaturahmi Polri dengan tokoh agama," kata Kapolres Pekalongan.
"Sebagai petugas pengamanan wajib menjalankan kamtibmas. Dan biar sampai ke masyarakat, kita butuh ulama agar bisa menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan kamtibmas," lanjut AKBP Doni.
Sebagai Kapolres Pekalongan baru yang belum lama menjabat, AKBP Doni mohon doa restu dan dukungan dari tokoh-tokoh agama supaya Kabupaten Pekalongan tetap aman dan kondusif.
“Kami berharap di Kabupaten Pekalongan ini, selama Pilkada 2024 tercipta situasi yang tertib, aman dan kondusif, dan kami mengajak para tokoh ulama untuk menciptakan kondisi itu,” ucapnya.
Kapolres juga meminta para tokoh agama untuk menegur apabila sudah tidak sesuai dengan aturan, sehingga pihaknya bisa memperbaiki diri.
KH Tajudin Sorikh selaku pimpinan pondok pesantren Baitul Muqoddas dalam kesempatan itu juga menyampaikan terkait dengan situasi dan kondisi di pondok pesantren yang dikelolanya.
“Kami sampaikan kepada bapak Kapolres Pekalongan bahwa untuk santri yang mondok di pondok pesantren Baitul Muqoddas ini berjumlah 500-an santri. Dan di sini hanya sebatas mondok dan ngaji saja tidak ada pelajaran formal seperti halnya di sekolah-sekolah lainnya," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: