Acara Nyadran Dikawal Petugas Kesehatan

Acara Nyadran Dikawal Petugas Kesehatan

*Cegah Corona, 500an Pengunjung Jalani Screening

SCREENING - Warga Desa Donorejo yang menghadiri acara nyadran dilakukan screening hingga hand sanitizer guna mencegah penyebaran Covid-19.

DORO - Tradisi nyadran atau bersih-bersih makam menjelang Bulan Ramadan yang telah berlangsung turun temurun di Desa Donorejo, Kecamatan Doro, Kabupaten Pekalongan, tetap digelar di tengah ancaman persebaran virus corona, Jumat (20/3/2020). Karena itu, untuk mencegahnya, pelaksanaan acara kali ini dikawal langsung oleh petugas kesehatan dari Puskesmas Doro. Petugas melakukan screening suhu tubuh hingga memberikan hand sanitizer kepada 500an pengunjung yang hadir.

Acara yang digelar pukul 06.30 WIB dihadiri oleh orang tua dan anak-anak. Mereka masing-masing membawa 4 besek (bungkus nasi dari anyaman bambu-red) yang dibeerikan ke panitia acara untuk dibagikan kembali ke warga.

Mengingat banyaknya jumlah orang yang hadir, kegiatan tahunan itu menjadi rentan bagi penyebaran infeksi Covid-19. Beruntung, sebelumnya Pemkab Pekalongan telah sigap mengambil langkah guna mengurangi risiko penularan, sehingga Puskesmas Doro pun turun tangan untuk memnimalisir potensinya.

Fatimah, petugas dari Puskesmas Doro menyampaikan bahwa pihaknya bersama relawan kesehatan menyiapkan alat Thermal scanner untuk mendeteksi suhu tubuh warga, sementara hand sanitazer juga telah disiapkan guna menyemprotkam ke telapak tangan warga.

"Sebenarnnya saran dari pihak kesehatan agar kegiatan nyadran untuk ditunda, namun warga kekeh melaksanakan acara nyadran, sehingga kami dari tim mengawal kegiatan tersebut," ungkap Fatimah.

Hal senada diungkapkan Isa Ansori, relawan kesehatan warga setempat. Ia menjelaskan pentingnya memberikan informasi kepada warga akan penularan virus corona yang masif, sehingga dibutuhkan informasi yang mendetail kepada warga akan dampak serta antisipasi wabah penyakit tersebut. "Semua pengunjung kita scanning suhu tubuhnya, dan kedua telapak tangan kita semprotkan cairan anti penularan virus tersebut," ujarnya.

Sementara Kepala Desa Dororejo, Alimin Slamet menjelaskan bahwa sebenarnya secara aturan dan anjuran pihak kesehatan tidak boleh menggelar acara kumpul-kumpul orang banyak, karena dikhawatirkan mempermudah penulara virus corana. "Semoga warga Desa Dororejo terhindar dari virus corona," ungkap limin, sapaan akrapnya.

Ia mengimbau warga yang mempunyai saudara atau keluarga yang datang dari luar kota dan luar negeri supaya sigap melihat kondisi kesehatannya.

"Jika ada keluarga yang datang dari luar negeri atau luar kota terus mengalami tanda-tanda yang membahayakan supaya segera lapor ke tim medis atau bidan desa agar segera ditindaklanjuti penanganannya," pesannya. (jun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: