Kolaborasi dengan Kurara Forest, Teh Sangan Simbah jadi Sajian Nikmati Wisata di Kembanglangit Batang
Kurara Forest berkolaborasi dengan Teh Sangan Simbah untuk menghadirkan cita rasa teh khas Batang bagi wisatawan. Teh Sangan Simbah, yang diproduksi dengan metode tradisional, kini menjadi bagian dari paket menginap di Villa Kurara Forest.-Radar Pekalongan/Novia Rochmawati-
BATANG, RADAR PEKALONGAN - Kolaborasi antar lini usaha ditunjukkan lewat kerja sama antara Villa Kurara Forest dengan Teh Sangan Simbah. Kedua bisnis yang berasal dari Kembanglangit Batang ini, berkolaborasi menghasilkan sentuhan lokal bagi para wisatawan pengunjung objek wisata Kembanglangit Park.
Kolaborasi ini diwujudkan dengan hadirnya seduhan Teh Sangan Simbah dalam amenities yang ada dalam paket menginap di Kurara Forest.
"Kami terus berupaya agar produk kami semakin dikenal banyak orang. Salah satunya kami bekerja sama dengan Kurara Forest. Kami menghadirkan teh celup yang bisa dinikmati pengunjung yang menginap di Kurara Forest," jelas Owner Teh Sangan Simbah, Rina Haryati saat diwawancarai, Minggu 2 Februari 2025.
BACA JUGA:Kalahkan PSD Demak, Persibat Batang Sukses Puncaki Klasemen Sementara Grup A Liga 4 Jateng
Sebelum kolaborasi, berbagai cara telah dilakukan oleh Teh Sangan Simbah untuk memperluas jangkauan pasar. Seperti dengan aktif mengikuti kelas bisnis dan UMKM, kemudian juga melakukan inovasi pada produk dan kemasan.
"Kami ingin Teh Sangat Simbah ini semakin dikenal, karena lewat teh ini banyak petani teh lokal yang lebih diberdayakan," imbuhnya.
Sangan Simbah sendiri merupakan resep turun temurun dari keluarganya.
Resep teh imi sudah diproduksi turun temurun tiga generasi.
BACA JUGA:Liburan Kesini Saja, 5 Tempat Wisata Keluarga di Batang Ini Cocok untuk Menghabiskan Akhir Pekan
Pembuatannya pun, masih mempertahankan cita rasa tradisional. Dimana menggunakan alat-alat tradisional seperti tembikar dan juga menggunakan daun teh kebun sendiri. Sehingga dari segi cita rasa pun lebih otentik, serta tanpa campuran bahan-bahan yang berbahaya.
"Kami masih mempertahankan pakai sangan. Soalnya kalau bikin kaya pabrikan itu biasa banget, nggak ada ciri khasnya. Saingannya juga pabrik besar, kalau nggak memungkinkan banget kalau saya mau bersaing dengan mereka. Mereka dengan modal yang wow. Sedangkan kita modal awalnya sekitar Rp200rb," ujar Rina.
Pelan tapi pasti, usaha Rina membranding Teh Sangan Simbah berbuah manis. Bisnisnya pun mulai berkembang pesat. Meski begitu, ia mengaku sempat terpuruk juga ketika pandemi covid-19.
"Kita terjun bebas karena covid-19. Tapi kami berusaha bangkit, terus open reseller dan sekarang ada juga yang packing ulang. Dan lewat penjualan online sudah dibeli dari berbagai kota, seperti Pati, Bandung pernah juga kirim ke luar Jawa," ujarnya.
Dijelaskannya, ada empat jenis teh yang ia produksi. Yakni teh hijau original, teh hijau premium, teh hitam original dan teh hitam premium.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

