Gedung SDN Proyonanggan 3 Batang Ambruk, Timpa 2 Rumah Warga dan Sebabkan Satu Orang Terluka

Kamis 04-12-2025,13:38 WIB
Reporter : Dony Widyo
Editor : Dony Widyo

BATANG - Bangunan SDN Proyonanggan 3 di Kabupaten Batang ambruk diterjang hujan lebat dan angin kencang, Kamis 4 Desember 2025. Runtuhan tembok dan atap menimpa dua rumah warga di belakang sekolah, melukai seorang penghuni.

Kejadian itu berlangsung sekitar pukul 10.30 WIB, beberapa menit usai para siswa dipulangkan lebih awal karena cuaca buruk. Kepala Sekolah SDN Proyonanggan 3, Esti Yuni Partiwi, mengisahkan terdengar suara gemuruh hebat tak lama setelah lingkungan sekolah sepi.

“Anak-anak baru saja kami pulangkan. Tiba-tiba terdengar suara menggelegar. Saat kami keluar, debu sudah di mana-mana. Rupanya ruang gudang, bekas kelas lama, yang ambruk,” jelas Esti kepada awak media.

Bangunan yang roboh tersebut disebutkan merupakan struktur berusia puluhan tahun, peninggalan era Sekolah Rakyat sekitar tahun 1950-1960an. Ruangan itu sudah lama tidak dipakai aktif dan rencananya diusulkan untuk direnovasi menjadi musala pada 2026.

BACA JUGA:Gerak Cepat, Bupati Batang Turun Tangan Bantu Warga Sakit Tertahan di Malaysia

BACA JUGA:30 Tahun Jadi Guru Honorer TK, Juwiyah Tetap Semangat Mengajar Meski Digaji 450 Ribu Sebulan

“Proposal perubahannya sudah kami ajukan dan disetujui untuk direalisasikan tahun depan. Usianya memang sudah sangat tua,” tambah Esti.

Dampak runtuhnya gedung sekolah tersebut merembet ke permukiman warga. Dua rumah yang berdempetan dengan sekolah ikut tertimpa material, merusak bagian kamar tidur dan dapur.

Korban luka adalah seorang warga bernama Yudi yang sedang berada di dapur. Ia mengalami luka di kepala dan pembengkakan di kaki akibat tertimpa reruntuhan.

Korban sempat mendapat pertolongan pertama di puskesmas sebelum dirujuk ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut.

Pihak sekolah telah mengontak pemerintah kelurahan dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Batang untuk penanganan darurat. Tim gabungan telah tiba di lokasi untuk mengevakuasi material yang masih membahayakan dan melakukan pendataan.

“Area reruntuhan akan kami pagar sementara untuk mengamankan warga dan siswa. Proses belajar mengajar tetap berjalan, tapi kami akan atur penyesuaian ruang,” kata Esti.

Esti berharap rencana rehabilitasi bangunan tua tersebut dapat dipercepat menyusul insiden ini, mengingat masih ada bagian struktur yang rapuh dan berpotensi membahayakan.

Koordinasi dengan pihak berwenang terus dilakukan untuk pembersihan dan penataan kawasan pasca-bencana.

Kategori :