Upaya Guru Zumrotun Memproduksi Teh Sodong, Dulu Rp 1.500/Kg, Kini Harganya Rp 85 Ribu/Kg

Kamis 06-08-2020,11:00 WIB

Kabupaten Batang menjadi salah satu produsen teh berkualitas, salah satunya di Desa Sodong, Kecamatan Wonotunggal. Sayangnya, belum semua petani mendapatkan harga tinggi ketika menjual teh mereka. Tetapi berkat sentuhan dingin seorang guru, Zumrotun, kini produk teh Sodong pun naik kelas.

DULU, di musim panen, petani biasanya hanya menjual ke tengkulak dengan murah. Bahkan, tidak jarang harganya tak lebih dari Rp 1.500 per kilogramnya.

Prihatin dengan kondisi tersebut, seorang guru bernama Zumrotun mengajak warga yang sebagian besar merupakan petani teh untuk belajar mengolah daun teh pucuk menjadi produk teh dengan kualitas premium.

Kendati pengolahan teh masih menggunakan cara tradisional dengan teknik herbal, namun hasilnya tidak kalah dengan pabrikan. Dari berbagai percobaan, akhirnya kini mereka bisa menjual teh dengan harga tinggi. Bahkan sekarang harga teh dibanderol Rp 85 Ribu perkilogramnya.

"Niat awalnya memang agar teh lokal bisa naik kelas dan harganya bisa tinggi, untuk bisa naik kelas kualitas produknya harus diperbaiki," tuturnya.

Zumrotun menjelaskan, untuk mengolah daun teh pucuk menjadi teh siap seduh kualitas premium, hanya membutuhkan ketelatenan. Lantaran harus melalui tahapan pemprosesan yang cukup beragam.

Daun teh yang sudah dipetik haris diperlakukan dengan benar, mulai dari diangin-anginkan hingga proses pengeringan melalui pemanasan api kayu yang cukup.

"Pemilihan daun teh juga penting, karena menentukan kualitas hasil akhirnya jadi hanya dipetik yang memang benar-benar pucuk Cara olah pun dengan tradisional sekali dengan gerabah tanah tanpa pewarna tanpa apapun ternyata hasilnya alhamdulillah menjadi teh seduh dengan rasa yang khas," imbuhnya.

Produk teh yang diberi nama Juhar tersebut dipasarkan secara daring dengan pengiriman dari lokal Batang, Pekalongan, dan merambah ke kota-kota besar, seperti Jakarta dan Surabaya.

Teh Pucuk Juhar ini biasanya dapat terjual hingga 250 kemasan per minggu. Ukurannya mulai dari 200 gram, 500 gram hingga satu kilogram.

"Alhamdulillah untuk hasilnya lumayan, apalagi di tengah pandemi seperti ini juga bisa menambah perekonomian keluarga," tututpnya. (*)

Tags :
Kategori :

Terkait