Hal itu terpaksa mereka lakukan, karena jembatan yang melintas di jalan KKO Harun yang ada di desanya saat ini tengah dibongkar untuk pembangunan.
Namun, dari pihak rekanan maupun Pemkab setempat tidak menyediakan jembatan darurat untuk warga. Jikapun ada, ternyata hanya dikhususkan bagi pekerja saja.
Akibatnya, merekapun harus memutar sejauh 3 kilometer untuk menuju tempat mereka belajar, yaitu SMPN 5 Batang.
Menurut penuturan sejumlah pelajar, mereka sudah menumpang kapal untuk ke sekolah sejak 5 hari lalu, atau sejak badan jembatan di bongkar. Sedangkan proses pembangunannya sendiri, direncanakan hingga November 2023 mendatang. (don)