RADARPEKALONGAN - Ada pemandangan yang tidak biasa pada pelaksaan Salat Jumat Mahad Al Zaytun yang dilaksanakan di Masjid Rahmatan Lil Alamin.
Pada salat tersebut, jamaahnya bukan hanya laki-laki, namun juga perempuan. Jumlah jamaahpun sama antara santri laki-laki dan perempuan.
Baca juga : Ganjar Ajak Kades Gali Sejarah Desa untuk Kemakmuran Warganya
Komposisi jamaah laki-laki atau yang disebut Rijal dan perempuan yang disebut Nisa, menempati masjid dengan perbandingan 50:50 atau sama banyaknya.
Salat Jumat seperti itu sendiri merupakan instruksi langsung dari pendiri Ma'had Al Zaytun, Syekh Panji Gumilang yang pada tausiyah pada Minggu kemarin meminta agar jamaah perempuan untuk ditambah.
Pada taushiyahnya usai pelaksanaan Salat Jumat Minggu kemarin, Syekh Panji Gumilang mengatakan bahwa perempuan dan laki-laki kedudukannya sama. Sehingga tidak boleh ada perbedaan dalam perlakuan maupun ibadah.
Berita lainnya: AP Diduga Tega Aniaya Pemandu Lagu hingga Akhirnya Tewas Akibat Ajakannya Menikah Ditolak Korban
"Nanti jumat depan, as-nya badal imam. Nisa sayap kiri, sayap kanan risal. Inilah sesungguhnya wal muslimin wal muslimat," pintanya.
Tanpa Pembatas
Pada Salat Jumat itu sendiri, shaff jamaah laki-laki berada di sisi kanan mulai dari belakang imam. Sedangkan untuk perempuan di sisi kiri.
Shaff antara jamaah laki-laki dan perempuan sendiri tidak ada pembatas atau sekat. Namun uniknya di sisi kanan sajadah setiap jamaah terdapat kursi.
Pada shaff laki-laki maupun perempuan sendiri juga berjarak hampir lebih dari satu orang, sehingga longgar.
Menurut keterangan resmi yang dipublikasikan, adanya jarak antar jamaah itu mengikuti protokol kesehatan sesuai arahan dari Pemerintah Indonesia dan World Health Organization (WHO).
Meskipun berjarak, namun seluruh jamaah masih tertampung di dalam masjid Masjid Rahmatan Lil Alamin yang luasnya mencapai 99 x 99 meter.
Untuk pelaksanaan Salat Jumat sendiri, diawali denganlantunan ayat suci Alquran dari santri laki-laki, dan selanjutnya oleh qori perempuan. Kemudian dilanjutkan dengan khotbah, dan pelaksaan Salat dua rokaat. Selanjutnya ditutup dengan taushiyah dari Prof Dr Abdussalam R Panji Gumilang, Syekh Al Zaytun.